Senin, 14 Januari 2013

Bebaskan Kaum Perokok Indonesia



Bebaskan Kaum Perokok Indonesia - Suatu ketika, saat melakukan ritual dimana sedang dilanda salit (pengen merokok), setelah ber jam-jam tidak merokok, di sebuah smooking area di Bandara Cengkareng, terjadi obrolan sesama kaum perokok, yang kebetulan mereka para juragan, bos-bos, dan orang besar.  Jangankan saya, mereka saja kaum termarjinalkan.. “Kita ini kaum termarginalkan. Masak, untuk merokok, kita harus berada di ruang yang pengap, dan sumpek seperti ini”. 
Soking Room
            Memang benar, bayangkan saja, hanya untuk menghisap rokok untuk memenuhi kebutuhan sebagai kaum perokok ini, harus mengungsi dari kerumunan orang. Memang betul, dengan merokok mungkin akan mengurangi sedikit kesehatan kita. Tetapi, apakah harus dengan dipinggirkan seperti itu? Sudah separah itukah kalian terbujuk rayuan iklan, dokter, ahli, yang mengatakan bahwa rokok sangat berbahaya? Nyatanya, jika kalian ke desa-desa, kalian akan terbiasa menjumpai bapak-bapak para perokok berat, namun mereka biasa saja. Mereka tetap sehat, segar bugar, dan selalu pergi ke sawah setiap pagi. Jika sakitpun, paling-paling sakit biasa, seperti demam, flu, dan penyakit murahan lainnya. 

            Apakah dengan merokok mereka akan terkena sakit jantung, paru-paru, atau apakah?. Sebenarnya bukan masalah rokoknya, tapi kebiasaan hidup kita. Tanpa merokok pun, orang kota juga banyak yang terkena penyakit seperti itu. Memang, rokok itu candu. Tetapi, dengan merokok, kita bisa menikmati nikmatnya hidup ini. Jika sedang bekerja, dan lelah, maka obat yang paling nikmat adalah dengan menghisap sebatang rokok, yang rasanya akan sangat cess plengg... 

            Bayangkan, jika tidak ada perokok di Indonesia, akan seberapa banyak penerimaan negara dari cukai rokok dan tembakau yang berpotensi hilang? 80 triliun lebih akan hilang pastinya... 6 juta orang lebih akan kehilangan pekerjaan, bahkan sekitar 10 persen penduduk Indonesia terancam tidak makan.  Dan akan bekerja apa mereka? Kenapa hanya ada aktivis lingkungan, aktivis buruh, aktivis pembela kaum kecil, dan aktivis HIV, AIDS, atau apalah. 

            Mana kaum aktivis pembela kaum perokok? Padahal kaum perokok semakin termarginalkan di sini. Apakah kalian tidak berpikir, jika membela kaum perokok maka kalian juga akan melindungi kaum buruh tembakau? 

            Semoga kelak akan ada aktivis ini, sehingga kami tidak selalu dipinggirkan oleh mereka-mereka yang hanya terbuai oleh info-info yang selama ini gencar di mana-mana.  Tidak hanya kaum perokok saja, tetapi juga penerimaan negara, dan yang pasti, ratusan ribu  umat buruh tembakau di Indonesia ini akan berterima kasih kepada anda.

Baca Juga Yang Ini, Seru Loo!!

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan pembaca berkomentar dengan santun untuk memberikan saran dan masukan kepada kami, terimakasih.