Minggu, 22 Juni 2014

Kurullu, The Beauty of Wamena

Kurullu, The Beauty of Wamena - Di sinilah ikon dari Wamena, atau dari Kabupaten Jayawijaya ini. Ada beberapa alasan mengapa disrik kurulu yang paling banyak dicari oleh para turis, baik domestik maupun mancanegara. Pertama, karena daerahnya yang dekat dengan kota. Dari kota, kita bisa menuju ke daerah ini tidak sampai satu jam. Baik naik mobil dobel gardan, naik angkot, bahkan naik kendaraan bermotor pun kita bisa menjangkaunya. Jika naik angkutan, dari Wamena kita menuju ke pasar Jibama atau orang biasa sebut Pasar Baru seharga 5 ribu. Lalu, dilanjutkan ke Kurulu, cukup membayar 10 ribu.
adheb's photo
Berfoto dengan Mumy Wim Motok
Untuk jurusan Kurulu, angkutan putih cukup banyak, tinggal kita cari saja di pojokan belakang, yang bertulis KL, kita akan sampai ke kurulu. Namun, jika naik mobil apa saja bisa juga, baik mobil arah Yalengga, Bolakme, Tolikara, Eragayam, Ninia, Mamberamo, ataupun Puncak. Yang ke dua, karena tempat di daerah ini sering diadakan festival, seperti Festival Lembah Baliem yang cukup terkenal, karena selalu rutin diadakan setiap tahun. Festival Lembah Baliem ini beberapa kali diadakan di kampung Wosi, sehingga kampung ini cukup terkenal bagi mereka yang pernah melihat festival ini.
adheb's photo
Kayo, Icon Wamena
Yang ke tiga, di daerah ini terdapat wisata mummy terkenal, yaitu Mumi Wim Motok Mabel, di Sompaima, Kampung Jiwika, Kurulu. Mumi ini cukup terkenal, karena merupakan salah satu mumi tertua di dunia, dan yang paling tekenal di daerah Lembah Baliem ini. Konon, menurut sang juru kunci, umurnya saat ini sudah 371 tahun. Berbeda dengan mumi di negara lain yang diawetkan dengan formalin, mumi Wim Motok ini diawetkan dengan cara diasap. Zaman dahulu, kepala suku yang merupakan keturunan suku Dani generasi ke tujuh tersebut sangat dihormati, dan ketika meninggal pada saat perang, warga mengabadikannya dengan mengasap, sebagai salah satu wasiatnya sebelum meninggal.

Di kampung ini kita bisa berfoto dengan mumi Wim Motok. Namun, biasanya akan dikenakan tarif 40 ribu per orang. jika sudah sama-sama deal, maka mumi akan dikeluarkan dari honai oleh penjaganya, dan kita bisa foto bersama mumi tersebut. di area ini, mereka juga memajang aneka barang khas pegunungan tengah sini untuk dijual seperti noken, koteka, kalung babi, kalung kasuari, kapak batu, perhiasan bulu kasuari, dan lainnya. Kita bisa membelinya dengan harga bervariasi, sesuai dengan hasil tawaran yang sudah disetujui.

Yang paling disukai oleh pemuda, di sini mereka menggunakan pakaian adat jika ada pengunjung datang. Yang laki-laki menggunakan koteka saja, untuk menutupi alat kelaminnya, sedangkan yang perempuan menggunakan daun rumbia. itulah yang paling disukai. Bagi para cewek, kalian bisa berfoto dengan laki-laki berkoteka, dan bagi para cowok, bisa berfoto ria dengan perempuan-perempuan bertelanjang dada. Namun, setiap foto yang diambil, mereka akan meminta uang. Umumnya sejumlah 10 ribu tiap warga yang diajak foto.

bagi saya, yang sudah tinggal beberapa hari di sini, ini adalah hal biasa, karena setiap hari pasti menjumpai orang pakai koteka. Namun, jika kalian belum pernah ke sini, pasti hal seperti ini sangat mengagumkan, karena kita serasa di negeri zaman dahulu, zaman purba. Yang jarang diketahui, adalah bahwa jika para pengunjung sudah pulang, maka mereka akan berpakaian seperti biasa, memakai baju lagi, walaupun masih ada yang memang sehari-harinya memakai koteka dalam sehari-hari.
adheb's photo
Orang Dengan Pakaian Khas Pegunungan Tengah
Yang terakhir, yang membuat daerah ini terkenal adalah si Denias yang pasti diketahui oleh para penggemar film. Dengan filmnya, “Negeri di Atas Awan”. Film tersebut juga diambil di kampung ini, di belakang area mumi. Wajar memang, karena panorama di sini memang begitu indah, dan menakjubkan bagi saya, dengan bukit-bukit yang sangat mempesona, dengan beberapa honai yang ada. Bagi kalian yang belum pernah, hal semacam ini sangat jarang kalian temui, di Papua sekalipun kecuali kalian ke Papua bagian Pegunungan Tengah ini, dengan puncaknya yang terkenal, Puncak Cartenz. Siapkan saja tabungan dari sekarang, karena wisata seperti ini bukanlah wisata yang murah. haha.... Selamat mencoba kawan...

Baca Juga Yang Ini, Seru Loo!!

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan pembaca berkomentar dengan santun untuk memberikan saran dan masukan kepada kami, terimakasih.