Minggu, 02 Agustus 2015

Wisata ke Belitung

adheb's pict
Selamat Datang di Belitong
Wisata ke Belitung - Akhirnya, salah satu tempat di Indonesia ini bisa kudatangi lagi. Belitung, sebuah pulau yang terkenal, berkat film yang mengangkat tentang Laskar Pelangi, salah satu novel besutan Andrea Hirata. Biaya transportnya pun gak begitu mahal amat kok. Berangkat dari Pangkalpinang (Bangka), biaya hanya 300 ribu. Ada beberapa kali penerbangan untuk menuju ke sana, dan kami memilih salah satu maskapai yang paling banyak melayani rute penerbangan di daerah Sumatera dan Babel ini. Jika kalian menggunakan kapal atau speed, maka biayanya pasti akan lebih murah. Untuk jalur laut, setiap hari ada rute baik dari Bangka-Belitung maupun sebaliiknya.

Tiba di Belitung, langsung saja menuju ke tempat kami menginap. Ya, di desa Perawas, hanya 10-15 menit saja dari bandara. Dari desa ini, untuk ke kota juga hanya 10-15 menit saja. Hari pertama, langsung saja yang dilakukan adalah mencari sewaan motor. Kebetulan, diberitahu tempat persewaan motor di sini. Lumayan murah, hanya 50 ribu sehari. Tempatnya di daerah jalan veteran, namun persisnya aku gak begitu tahu, soalnya malam hari, dan tempatnya agak masuk gang. Jika ingin jalan-jalan di sini, sebaiknya kalian menyewa mobil atau motor, karena di sini tidak ada angkutan kota. Hanya ada angkutan rute jarak jauh, seperti ke kabupaten sebelah (Belitung Timur).
Dan hari-hari berikutnya, pastinya mencari tempat yang akan dikunjungi. Tak lupa ngelist tempat yang akan kita tuju. Maklum, di sini cukup banyak tempat wisata, gak mungkin kita bisa mendatangi semuanya. Otomatis, ada beberapa pilihan tempat yang sesuai, yang sekiranya bisa dicapai.
adheb's pict
Tugu Batu Satam di Tanjung Pandan
Malam hari, saya nongkrong di pusat kota. Bagi yang suka berfoto long exposure, seperti di setiap kota, di sini pun ada tugu. Ya, namanya Tugu Batu Satam. Konon, batu satam itu katanya sih dari meteorit yang jatuh. Bagi kalian pecinta batu, inilah batu khas Belitung. Tapi saat tanya harganya, saya cukup tahu saja. Karena harga batu satam kecil biasa rata-rata di atas 500 ribu. 
Ikut-ikutan para karyawan, katanya kalau tanggal merah itu digunakan untuk piknik. Ya, liburan waisak ini saya menuju ke Manggar. Manggar merupakan ibukota kabupaten Belitung Timur. Ada yang gak kenal dengan Pak Ahok, Gubernur DKI Jakarta? Di sini kalian bisa mengunjungi kampung Ahok, di dekat Gantong. Jangan takut untuk jalan sendiri, karena rata-rata di sini aman. Takut tersesat? Gak bakalan, karena di sini, setiap desa ada plang penunjuknya. Beberapa ratus meter sebelum kalian memasuki suatu desa, akan ada plang penunjuk desa tersebut. Begitu juga di persimpangan jalan raya, ada plang penunjuk arrah suatu kecamatan atau daerah terkenal di dalamnya. 
Replika Sekolah Laskar Pelangi. Ya, itulah yang pertama kali kami tuju. Ada 3 replika SD Laskar Pelangi di sini. Di Desa Lenggang, di Museum Kata nya Andrea Hirata, dan juga di Gantung. Namun, saya lebih memilih ke Replika SD Muhammadiyah Laskar Pelangi yang berada di Desa Lenggang, Kecamatan Gantung. Namanya juga replika, jadi semua bangunan hampir sama, mulai dari ruangannya, papan, pohon penyangga, maupun pntu gerbang dimana masuknya melewati gapura yang mirip gawang. Di sebelahnya, terdapat galeri rakyat pelangi yang berisi seputar laskar pelangi, dan juga beberapa warung untuk sekedar bersantai disana.
Saat sedang berfoto menggunakan hp dan kamera poket, tiba-tiba ada suara seperti lebah terdengar keras di atas saya. Ternyata ada beberapa orang yang sedang mencoba kamera drone. Agak malu juga saya mengeluarkan kamera poket. Tak lama kemudian, ternyata mereka sedang syuting. Ya, ternyata mereka kru dari salah satu stasiun tv yang sedang ada acara liputan. Sekalian saja, ikut nimbrung di acara tersebut. 
adheb's photo
Gerbang Replika Sekolah Laskar Pelangi



 
adheb's photo
Berfoto di depan Museum Kata Andrea Hirata
adheb's photo
Ketemu orang yang lagi syuting

Setelah cukup, selanjutnya kami menuju tempat yang menarik bagi saya, Museum Kata. Jika biasanya museum adalah tempat bersejarah, di Museum Kata ini saya begitu antusias, karena memang saya suka baca. Museum yang dibuat oleh Andrea Hirata ini, menyajikan kesan yang berbeda, gak tau kenapa, saya suka dengan desain yang warna-warni ini. Jika pulang ke Indonesia, Andrea juga tinggal di sini beberapa malam. Jangan ketinggalan untuk melihat setiap sudut yang ada, karena kita akan menemukan spot-spot yang mengagumkan di sini. Kitapun juga bisa bersantai menikmati kopi, karena di dalam museum ini duga terdapat kafe, yang juga menyediakan minuman bagi para pengunjung
Yang penting, kalian harus mencoba kopi kupikuli,supaya lebih afdol, jika kalian singgah disini. Kopi, inilah khas Kabupaten Belitung Timur ini. Terkenal dengan Kota 1001 warung kopi, hampir di setiap sudut di Manggarai terdapat warung kopi yang menyajikan aneka minuman. Mungkin hobi masyarakat sini yang suka minum kopi, sehingga daerah ini terkenal dengan sebutan kota 1001 warung kopi. Kita bisa menikmati kopi di warung, kafe ataupun tempat lainnya. Bagi saya, warung kopi di sini umumnya lebih seperti burjo di Jogja. 
Sore hari, kami menuju Pantai Serdang, yang terletak di ujung kota ini. Tak lupa, mampir ke galeri UMKM, untuk beli oleh-oleh khas sini, seperti kaos, souvenir, atau makanan khas yang bisa kalian bawa pulang sebagai oleh-oleh buat yang di rumah. Puas jalan-jalan, kami kembali ke Tanjung Pandan. Perjalanan cukup jauh, sekitar 1,5 jam, karena berbeda kabupaten. 
adheb's photo
Sore di Pelabuhan Air Itam
Hari berikunya, wisata tujuan saya adalah pantai yang cukup terkenal sebagai salah satu lokasi syuting film Laskar Pelangi. Mungkin bisa dibilang pantai ini adalah salah satu ikon dari film laskar pelangi. Film tahun 2008 yang mendapatkan banyak perhatian dari masyarakat Indonesia ini mengambil salah satu lokasi untuk syuting di pantai ini. Baru nyampe daerahnya saja, saya sudah ketawa-ketawa sendiri, bagaimana tidak, sore hari yang sangat Indah, saat kami datang, pemandangannya sungguh luar biasa. Sesekali melihat anak-anak yang sedang asyik bermain bola di pantai yang pasirnya putih nan indah ini.
adheb's photo
Nongkrong Sore di Pantai Tanjung Tinggi
Kalian bisa berfoto-foto di atas batu granit yang cukup besar. Gak usah membayangkan, karena saya kira kalian sudah pernah melihat batu-batu besar tersebut di film Laskar Pelangi. Jika ingin sekedar berenang atau snorkling, kalian bisa berendam di sini, karena airnyasangat jernih. Pemandangan di sini sangat sejuk, karena terdapat beberapa tumbuhan, yang membuat mata kita terasa segar. Jangan lupa, ingat waktu, karena jika sudah berada disini, rasanya ingin tetap disini, sehingga tak terasa waktu berjalan begitu cepat.
Lurus dikit, kita bisa mampir ke Jimbaran. Di sini kita bisa menikmati menu masakan dengan suasana pantai yang indah. Pemandangan disinipun juga cukup bagus, sehingga kita gak rugi kalau kita makan di sini. Namun, kita perlu mengeluarkan uang yang lebih untuk makan di sini, karena harganya relatif mahal. Makanya, saya memilih untuk makan di tempat makan sebelum Jimbaran. Kebetulan, ada rumah makan Rindu Menanti. Tempatnya lumayan asik, menikmati hidangan di pinggir pantai, dengan menu khas yang dipesan, ikan Jebong. Sekilas, bentuknya agak serem, namun dagingnya lumayan enak. 
Selanjutnya, saya mampir ke Jembatan Kubu. Di sini, saya melihat orang-orang yang sedng membuat perahu. Katanya, di Desa Air Itam ini, dan di Desa Air Saga di seberang sungai Kubu ini, memang banyak orang membuat perahu. Dua desa ini memang terpisah oleh jembatan atau biasa masyarakat sini sebut dengan Jeramba. Cukup bagus juga pemandangan di sini, dengan sungainya yang mengalir menuju ke laut di depan sana. 

Hari berikutnya, kami jalan-jalan ke pantai Tanjung Kelayang. Ya, pantai ini dekat dengan Panti tanjung Tinggi, dan sama-sama tujuan wisata yang banyak dikunjungi para wisatawan. Bukan hanya karena pemandangan di Pantai Kelayang yang bagus, tetapi yang penting adalah akses ke pulau-pulau wisata di sekitarnya, yang akan dilalui dimulai dari pantai ini. Sebagai saialh satu ikon Belitung, pantai Tanjung Kelayang ini pernah digunakan sebagai kegiatan Sail Wakatobi tahun 2011 lalu. Di sini terdapat sebuah dermaga, dimana kita bisa mmelihat view pulau kecil yang mirip dengan kepala burung. 
Dari Pantai Tanjung Kelayang ini, kita menyewa kapal kecil, beruatan sekitar 20-30 orang menuju pulau-pulau di sekitarnya. Biaya sewa relatif murah, sekitar 450-600, tergantung musim dan penawaran kita. Kalau hari biasa, rata-rata harganya sekitar 450-500 ribu sekali jalan, seharian. Mereka akan mengantarkan kita menuju pulau-pulau yang akan kita tuju, menunggu, dan mengantar kita kembali ke Pantai Tajung Kelayang. Jika butuh pelampung atau alat snorkling, kita juga bisa menyewa di sini, seharga 20 ribu per buah. Atau jika kita akan pesan makan, bisa juga sekalian, nanti kita memakannya di pulau. 
Pertama, dari Tanjung Kelayang kami menuju ke Pulau Burung, di sini kami hanya berfoto di dekat pulau, karena kami tidak bisa singgah hingga ke pulau tersebut. Di sisinya terdapat pantai berpasir halus, dan garis pantainya juga sangat bagus, yang merupakan pemandangan indah yang akan kita jumpai.
Selanjutnya, kami menuju ke Pulau Pasir, atau biasa disebut pulau gumuk pasir /gusong. Yang saya suka dari pulau ini yaitu kecilnya pulau. Luasnya tidak sampai 500 meter persegi, namun pasirnya sangat bagus. Di sini, terdapat banyak bintang laut, yang jika terkena ombak akan terseret sampai ke pulau ini. Jika ingin menari bintang laut, kita bisa mencarinya di sekeliling pulau ini, karena terdapat banyak bintang laut di sini. 
Dari sini, kami melanjutkan perjalanan ke Pulau Batu Berlayar. Sesuai dengan namanya, di Pulau Batu Berlayar ini terdapat 2 buah batu besar berdampingan, mungkin seperti kapal layar, sehingga pulau ini dinamai Pulau Batu Berlayar. Di sini terdapat banyak batu-batu besar yang sangat bagus buat kalian yang suka berfoto di atas batu, dengan bebatuan khas pantai Belitong. Tak hanya itu, kita juga masih bisa menjumpai bintang laut. 
Pulau selanjutnya adalah Pulau Lengkuas, yang uga merupakan salah satu ikon di sini, dengan menara mercusuarnya yang tinggi. Jika kalian ingin melihat kepulauan di sekitar sini, kalian bisa naik ke atas mercusuar buatan Belanda tersebut. Mercusuar khas bangunan Belanda ini sudah ada sejak tahun 1882. Selain bisa naik ke atas mercusuar, di sini merupaan salah satu spot diving, atau sekedar snorkling. Nuansa yang sangat indah akan kita temui, dengan ikannya yang sangat banyak, jika kita snorkling di sini. Namun, kita juga harus hatri-hati dengan bulu babi, karena jika terkena, akan terasa gatal kulit kita.
Terakhir, kamimenuju ke Pulau Kepayang, atau Pulua Babi. Ya, disini kita akan menikmati santap siang, dengan makanan khas ikan sini. Untuk makanannya, sudah dibawakan oleh sopir kapal dari darat, namun, kita juga sudah dipesankan tempat di sini, untuk menikmati santap siang bersama. Sampai di sini, kita akan langsung disuguhi minuman, baik teh, kopi, ataupun lainnya gratis. Ada juga fasilitas seperti tempat ganti pakaian, mck, atau tempat sholat di sini. Karena di sini memang pulau unntuk transit bagi mereka yang akan istirahat setelah keliling mengunjungi pulau pulau sekitar. 
Setelah puas berkeliling, kamipun kembali ke Tanjung Kelayang, untuk kembali ke rumah. Jika ingin berbelanja oleh-oleh, maka ada banyak toko oleh-oleh di Tanjung Pandan, seperti gerai UMKM. Di sini terdapat banyak oleh-oleh khas Belitung, baik kaos, makanan, ataupun lainnya. Tak lupa kami mampir menyempatkan diri ke wisata kaolin, obyek wisata bekas penambangan kaolin yang sangat indah, sebelum esok hari menuju ke bandara.


Baca Juga Yang Ini, Seru Loo!!

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan pembaca berkomentar dengan santun untuk memberikan saran dan masukan kepada kami, terimakasih.