Budaya Pop - Sering pula disebut buaya rakyat, atau budaya kebanyakan. Pengertian dasar dari budaya pop adalah suatu budaya yang dijalankan dan hidup di dalam masyarakat. Menurut pada peneliti, titik awal adanya budaya pop adalah pada waktu revolusi industry, karena adanya kelas menengah. Dan adanya kelas menengah tersebut, mereka tidak mempunya alat produksi.
![]() |
Budaya Pop |
Kelas menengah dapat mempunyai kebutuhan konsumsi yang baru karena kebutuhan pokok mereka sudah terpenuhi, dan waktu luang mereka pun cukup. Benda-benda baru tersebut meliputi :
- Ø Alat-alat yang dapat memproduksi baru
- Ø Alat fotografi
- Ø LCD, dan lain sebagainya.
Itu semua, oleh para peneliti disebut sebagai budaya pop. Menurut Walter Binyamin, sebelum adanya revolusi industri, kebudayaan bersifat kuratif/ sakral, dengan adanya nilai-nilai yang kita puja.
Ciri-ciri dari kebudayaan pop itu sendiri antara lain maliputi:
Ø Tidak ada awal dalam budaya pop
Ø Bersifat masif, dan dapat diperbanyak tanpa batas.
Sedangkan kemunculan budaya pop di Indonesia sendiri berbarengan dengan adanya kelas menengah di Indonesia, pada sekitar awal abad 20. Adanya politik etis, yang membuat sebagian kecil masyarakat dapat mengakses pendidikan ala barat.
Tahun 1950-1960 an, budaya pop di Indonsia sangat terkait dengan isu-isu politik. Dan pada masa orde baru, modal asing masuk ke Indonesia secara besar-besaran, satu paket dengan budaya pop.
Baca Juga Yang Ini, Seru Loo!!
Artikel
- Padat Karya Tunai Desa
- tips Persiapan Mendaki di Masa Pandemi
- Tips Naik Pesawat di Masa Pandemi
- Teknik Navigasi Darat (Bag 5) Menentukan Arah Tanpa Kompas dan Memperkirakan Cuaca
- Teknik Navigasi Darat (Bag 2) Mengenal Peta
- Teknik Navigasi Darat (Bag 4) Teknik Peta dan Kompas
- UGM VS UNY Kuat-Kuatan Berdiam Diri Terhadap Kemacetan Di Simpang Selokan
- “Ekspedisi 100 Hari di Puncak Gunung Merbabu” ngobrol-ngobrol langsung dengan mereka
- Saumlaki, Maluku Tenggara Barat
- Wisata ke Ambon
- Cahaya Dari Timur - Beta Maluku
- Berkaca Pada JBR Kemarin, Mari Kita Tertibkan Konvoi Motor di Jogja ke Depan
- BPJS KESEHATAN : JANGAN HANYA POMOSI, PERBAIKI JUGA SISTEM DI DALAMNYA
- Pertama Kali ke Sumatera Selatan
- Masyarakat Papua, Belum Begitu Membutuhkan Uang
- Di Timur Matahari, Wamena Yang Sebenarnya
- Ambulance Yang Tersandera
- BSM (Bantuan Siswa Miskin)
- Singgah ke Kampung RKI (Rumah Kayu Indonesia)
- PULANG
- Trip Rinjani (part2)
- Sepowerfull Apakah KPS (Kartu Perlindungan Sosial) itu ?
- Krakatau
- Angkringan Pak Panut
- Situs Budaya “Watu Dhukun” (Batu Purbakala)
Catatan
- Padat Karya Tunai Desa
- Tips Naik Pesawat di Masa Pandemi
- Wisuda di Masa Pandemi (unfogottable moment), Sebuah Wisuda yang Gak Disengaja
- Teknis Navigasi Darat (Bag 3) Mengenal Kompas
- Teknik Navigasi Darat
- Menikmati Suasana Pendakian Gunung Lawu Via Candi Cetho
- Pendakian Gunung Kembang, Belajar Pentingnya Pendakian Edukatif
- Tuhan dalam Secangkir Kopi 'sebuah resensi'
- Pendakian Gunung Argopuro Via Baderan-Bremi
- Resensi Buku: Literatur Keislaman Generasi Millenial; Transmisi, Apropriasi, dan Kontestasi
- Mardigu W.P. "Jangan Pernah Berkata Saya Tidak Pernah Memperingatkan Anda"
- UGM VS UNY Kuat-Kuatan Berdiam Diri Terhadap Kemacetan Di Simpang Selokan
- Jilbab, Pakaian Wanita Muslimah, sebuah resensi buku M.Quraish Shihab
- “Ekspedisi 100 Hari di Puncak Gunung Merbabu” ngobrol-ngobrol langsung dengan mereka
- Refleksi 2016, Sudut Pandang Seorang Petualang
- Masjid Tua Palopo
- Cahaya Dari Timur - Beta Maluku
- Berkaca Pada JBR Kemarin, Mari Kita Tertibkan Konvoi Motor di Jogja ke Depan
- BPJS KESEHATAN : JANGAN HANYA POMOSI, PERBAIKI JUGA SISTEM DI DALAMNYA
- Berwisata ke Lahat dan Pagaralam
- Pertama Kali ke Sumatera Selatan
- Ambulance Yang Tersandera
- BSM (Bantuan Siswa Miskin)
- Singgah ke Kampung RKI (Rumah Kayu Indonesia)
- PULANG
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan pembaca berkomentar dengan santun untuk memberikan saran dan masukan kepada kami, terimakasih.