Jumat, 17 Juli 2020

Teknik Navigasi Darat (Bag 5) Menentukan Arah Tanpa Kompas dan Memperkirakan Cuaca

1.  Menentukan Arah Tanpa Kompas
Beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk mementukan suatu arah tanpa mempergunakan kompas yaitu :
Dengan tanda-tanda alam, misalnya 
  • Kuburan orang Islam, biasanya membujur dari utara ke selatan, dengan batu nisan berada di sebelah utara.
  • Masjid selalu menghadap ke kiblat/ barat laut
  • Matahari terbit dari timur, dan terbenam di sebelah barat
  • Sebagian pohon yang berlumut, menunjukkan arah timur, karena terik sinar matahari belum terlalu panas.

Dengan tanda bintang 
  • Semua benda langit berjalan dari arah timur ke barat
  • Perhatikan rasi bintang salib (gubug penceng), perpanjangan garis diagonal yang memotong secara horizontal dari tempat kedudukan kita adalah sebelah selatan.

Memeperkirakan Cuaca
Tanda alam
  • Jika hari terang/cerah
  • Sebelum matahari terbenam, maka langit berwarna merah
  • Di pagi hari terdapat embun dan kabut
  • Di malam hari, bulan dan bintang bercahaya

Jika cuaca hujan/ kurang baik
  • Awan gelap dan bergantung rendah
  • Matahari tenggelam berwarna pucat
  • Di pagi hari biasanya terdapat pelangi
  • Di pagi hari udara terasa panas dan kering

Jika akan terjadi badai
  • Terdapat hujan sebelum angin
  • Matahari terbit dari balik awan
  • Awan bergerak dengan garis-garis yang jelas
  • Terjadinya pertukaran cuaca
  • Terdapat banyak angin sebelum hujan, dan tidak jadi hujan
  • Pagi hari udara terasa panas dan kering

Tanda dengan binatang
  • Jika akan terjadi hujan, biasanya burung terbang rendah, semut-semut tetap berada di dalam sarangnya, dan di malam hari, cacing menimbun tanah berbutir, dan apabila hujannya lama, maka akan keluar dari lubangnya.
  • Jika terjadi pergantian cuaca, maka semut akan keluar dari sarangnya, dan mondar-mandir, cacing tetap berada di dalam lubang, dan kelelawar terbang hingga senja. 




Teknik Navigasi Darat (Bag 2) Mengenal Peta

Secara singkat, peta adalah gambaran permukaan bumi yang diproyeksikan di bidang datar dengan skala tertentu. Definisi lain, menyebutkan bahwa peta adalah penggambaran dua dimensi pada bidang datar dari sebagian atau seluruh permukaan bumi yang dilihat secara tegak lurus dari atas dan diperkecil atau diperbesar dengan skala dan metode tertentu. 
Contoh Peta permukaan Gunung Merapi
Peta telah digunakan sejak bangsa Babylonia sekitar tahun 2300 SM. Ketika itu peta digunakan oleh pemerintah untuk kegunaan pajak tanah. Ilmu khusus yang mempelajari tentang seluk-beluk perpetaan dinamakan kartografi. Sedangkan orang yang menguasai teknik pembuatan peta atau menguasai ilmu perpetaan disebut kartograf atau kartografer. Di Indonesia badan khusus yang berwenang membuat dan mengeluarkan sumber peta nasional adalah BAKOSURTANAL (Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional).

Peta merupakan penyajian data dan informasi permukaan fisik bumi yang penggunaannya ditujukan untuk memudahkan para pemakai dalam menelusuri suatu obyek. Pada peta, dapat diperoleh analisa kondisi medan seperti jalan setapak, gunung, lembah, jurang, sungai, desa, dan sebagainya tanpa harus berada pada lokasi yang kita amati. Tujuan dari adanya peta tersebut adalah untuk menyajikan gambar dari bentuk-bentuk permukaan bumi agar memungkinkan untuk dianalisa maupun diukur.  Peta sendiri, kemudian berkembang sesuai dengan kebutuhan dan penggunaannya. Untuk keperluan navigasi darat, umumnya dipakai peta topografi.

Adapun fungsi peta antara lain adalah :
1.Menunjukkan posisi atau lokasi dari suatu daerah/wilayah yang terdapat di permukaan bumi.
2.Memperlihatkan ukuran, bentuk, jarak, dan luas suatu wilayah di permukaan bumi.
3.Memperlihatkan atau menggambarkan bentuk-bentuk permukaan bumi.
4.Menyajikan data tentang potensi suatu daerah.
5.Komunikasi informasi ruang.
6.Membantu suatu pekerjaan, misalnya untuk konstruksi jalan, navigasi atau perencanaan.
7.Analisis data spesial, misalnya perhitungan volume.
8.Membantu pembuatan suatu disain, misalnya disain jalan.
9.Sebagai penunjuk jalan bagi orang yang melakukan travelling.
dan lain sebagainya.

Ada berbagai macam peta, tergantung kebutuhuan kita. Ditinjau dari jenisnya, terdiri dari peta foto dan peta garis. Peta Foto ialah peta yang dihasilkan dari mozaik foto udara atau ortofoto yang dilengkapi garis kontur, nama, dan legenda. Peta Garis ialah peta yang menyajikan detail alam dan buatan manusia dalam bentuk titik, garis, dan luasan.

Ditinjau dari informasinya, terdiri dari peta umum dan khusus. Peta Umum/Peta Ikhtisar adalah peta yang menggambarkan segala sesuatu yang ada dalam suatu daerah. Di dalam peta umum terdapat antara lain sungai, sawah, tempat pemukiman, jalur jalan raya, jalur jalan kereta api, dan sebagainya. Sedangkan Peta Khusus/Peta Tematik adalah peta yang menggambarkan kenampakan-kenampakan tertentu di permukaan bumi saja. Contoh peta tematik antara lain : peta kepadatan penduduk, peta kriminalitas, peta irigasi, peta transportasi, peta tanah dan lain-lain.

Jika dilihat dari skalanya, maka ada 3 macam  peta, yaitu peta teknis, yang menyajikan gambaran proyeksi permukaan fisik bumi untuk keperluan teknis tertentu, seperti peta jaringan kereta api, jaringan jalan raya, dan sebagainya. Peta ini berskala besar, antara 1:10.000, maupun kurang dari itu. Peta topografi, menyajikan gambaran proyeksi sebagian dari permukaan bumi, dan sering digunakan pecinta alam untuk kegiatan penjelajahan. Berskala sedang, antara 1: 25.000 hingga 1: 250.000. Peta geografik, menyajikan gambaran proyeksi seluruh permukaan bumi. Biasanya dituangkan dalam atlas. Skalanya 1: 250.000 atau lebih. 

Skala peta adalah perbandingan jarak di peta dengan jarak sesungguhnya dengan satuan atau tehnik tertentu. Semakin kecil angka  dibelakang tanda maka makin besar skala peta tersebut. Begitu juga sebaliknya, semakin besar  angka  dibelakang tanda maka makin kecil  skala peta tersebut.Semakin besar skala suatu  peta, maka akan semakin spesifik dan jelas informasi yang akan kita dapatkan. 

Ada tiga macam jenis skala pada peta, yaitu : 
Skala Angka atau Skala Numeric
yaitu skala yang menunjukkan perbandingan antara jarak di peta dan jarak yang sebenarnya di lapangan, yang dinyatakan degan angka pecahan. Contohnya seperti 1 : 1.000 yang berarti 1 cm di peta sama dengan 1.000 cm jarak aslinya di dunia nyata.

Skala satuan, biasnya disebut skala Inci (Verbal Scale)
yaitu skala yang menunjukkan jarak inci di peta sesuai dengan sejumlah mil di lapangan.Misalnya 1 inchi to 5 miles dengan arti 1 inch di peta adalah sama dengan 5 mil pada jarak sebenarnya. 1 inci = 4 mil, artinya 1 inci di dalam peta = 4 mil di lapangan. Contoh negara yang menggunakan sistem ini adalah Amerika.

Skala Garis atau Skala Grafis 
yaitu skala yang ditunjukkan dengan garis lurus, yang dibagi-bagi dalam bagian yang sama setiap bagian menunjukkan satuan panjang yang sama pula.
skala garis
Macam-macam arti warna pada peta
Warna Laut
hijau             : 0 - 200 meter dpl / ketinggian.
kuning          : 200 - 500 meter dpl / ketinggian.
coklat muda : 500 - 1500 meter dpl / ketinggian.
coklat           : 1500 - 4000 meter dpl / ketinggian.
coklat berbintik hitam : 4000 - 6000 meter dpl / ketinggian.
coklat kehitam-hitaman : 6000 meter dpl lebih / ketinggian.
Warna Darat
biru pucat : 0 - 200 meter / kedalaman.
biru muda : 200 - 1000 meter / kedalaman.
biru           : 1000 - 4000 meter / kedalaman.
biru tua     : 4000 - 6000 meter / kedalaman.
biru tua berbintik merah : 6000 meter lebih / kedalaman.

Untuk keperluan bernavigasi darat, seperti yang sering dipakai oleh para pecinta alam, umumnya menggunakan peta topografi, sesuai dengan daerah yang ingin dijelajahi. 
Secara bahasa, topografi berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari dua kata. Yaitu "topos", yang berarti tempat dan "grafos" yang berarti gambar. Peta topografi memetakan tempat permukaan bumi yang reliefnya diwakili oleh garis kontur yang setiap garis kontur mewakili ketinggian tertentu, sehingga dengan garis kontur ini kita bisa melakukan orientasi medan (ormed). 

Pada peta topografi, disertai pula berbagai keterangan untuk mengetahui lebih jelas tentang daerah permukaan bumi yang dipetakan diantaranya yaitu :
Judul Peta
Judul peta terdapat pada bagian atas tengah peta, menyatakan lokasi yang ditunjukkan oleh peta bersangkutan. Lokasi berbeda maka judulnya akan berbeda pula. Biasanya berada dibagian tengah atas suatu peta.
Nomor Peta
sebagai nomor registrasi  dari badan pembuat, nomor peta juga berguna sebagai petunjuk bila kita memerlukan daerah lain di sekitar daerah yang terpetakan. Biasanya di bagian bawah disertakan juga indeks nomor yang mencantumkan nomor-nomor peta yang ada di sekeliling peta tersebut. Biasanya dicantumkan di sebelah kanan atas peta
Keterangan Peta
Keterangan Peta Merupakan informasi dari pembuatan peta tersebut, sepeti tahun pembuatannya, nama instansi pembuat, sistem proyeksinya, dan tujuan /keperluan dari pembuatan peta tersebut. Semakin baru tahun pembuatannya, maka data yang disajikan akan semakin akurat.
Skala peta
Skala peta adalah jarak anatara di peta dengan medan yang sebenarnya. Skala peta dapat berupa skala angka, satuan, maupun garis.
Legenda Peta
Legenda Peta Yaitu informasi tambahan untuk memudahkan interpretasi peta. Legenda ini memuat arti dari simbol yang dipakai didalam peta, seperti riangulasi, Jalan, Jalan setapak, Sungai, Desa, Pemukiman dan lain-lain. 
Arah Peta 
Yang perlu diperhatikan dalam sebuah peta adalah arah utara peta. Cara paling mudah yaitu dengan memperhatikan arah huruf-huruf tulisan yang ada pada peta. Arah atas tulisan adalah arah utara peta. Pada bagian bawah peta biasanya juga terdapat penunjuk arah utara peta, utara sebenarnya dan utara magnetis. Utara sebenarnya menunjukkan arah kutub utara bumi. Utara Magnetis menunjukan kutub utara magnetis bumi. 

Kutub utara magnetis bumi letaknya tidak bertepatan dengan kutub utara bumi, kira-kira di sebelah utara Kanada di Jasirah Boothia. Karena pengaruh rotasi bumi,  letak kutub magnetis bumi bergeser dari tahun ke tahun. Utara Magnetis adalah arah utara yang ditunjukkan oleh jarum magnetis kompas. Untuk keperluan praktis, utara peta, utara sebenarnya dan utara magnetis dapat dianggap sama. Untuk keperluan yang lebih teliti perlu dipertimbangkan adanya peta Ikhtilaf Magnetis, Ikhtilaf Peta Magnetis dan Variasi Magnetis.

Utara sebenarnya (TN) :  Mengarah pada kutub Utara dan sesungguhnya menggambarkan garis lintang bola dunia (Globe), dalam perjalanan tidak perlu diperhatikan.
Utara Peta (GN) : Sebagai Garis Vertikal pada peta, merupakan proyeksi garis lintang dan bujur dunia pada bidang datar (Peta).
Utara Magnetis (MN) : Arah yang ditunjuk oleh Jarum Kompas, tidak tepat ke arah Kutub Utara, tetapi ke Jazirah Boothia di Utara Kanada.
mengenal utara peta

  • Deklinasi Peta adalah beda sudut antara sebenarnya dengan utara peta. Ini terjadi karena perataan jarak paralel garis bujur peta bumi menjadi garis koordinat vertikal yang digambarkan pada peta. 
  • Deklinasi Magnetis adalah selisih beda sudut utara sebenarnya dengan utara magnetis.
  • Deklinasi Peta magnetis adalah elisih besarnya sudut utara peta dengan utara magnetis bumi.
  • Variasi Magnetis adalah perubahan/pergeseran letak kutub magnetis bumi pertahun. 

Koordinat Peta
Koordinat Peta adalah kedudukan suatu titik pada peta. Koordinat ditentukan dengan garis yang saling berpotongan tegak lurus. Dalam menyatakannya cara membaca koordinat dengan menyatakan suatu kedudukan titik pada bidang atau terhadap dua garis bilangan. Titik koordinat merupakan nilai bilangan yang menyatakan kedudukan dari titik tersebut pada sistem koordinat yang digunakan. Koordinat terbentuk dari garis yang mendatar (horisontal) dan garis yang tegak (vertikal) yang saling berpotongan. 

Sistem koordinat yang resmi dipakai ada 2 yaitu:
koordinat geografis (geographical coordinate)
Sumbu yang digunakan adalah garis bujur yang tegak lurus terhadap garis khatulistiwa dan garis lintang yang sejajar dengan garis khatulistiwa. Koordinat ini dinyatakan dengan suatu derajat, menit, dan detik. Garis bujur 0 derajat berada di kota Greenwich, London. Misalnya, titik A (106°45’52,55”).

koordinat grid (gridal coordinate)
Dalam koordinat grid ini kedudukan suatu titik dinyatakan dalam ukuran jarak terhadap suatu titik acuan. Di Indonesia misalnya titik acuan NOL ini ada di sebelah barat Jakarta  ( 60LU-98BT ). Untuk menyatakannya, dikenal berbagai sistem koordinat, baik sistem 4 angka, 6 angka, maupun 8 angka. Semakin tinggi angka yang dipakai, maka semakin tinggi pula kadar akurasi yang dihasilkan. Misalnya, titik A= 23,34 ME : 55,71 MN.

Ada juga sistem koordinat lokal, yang dibuat  tergantung dari keperluan dan jarak antara garis-garis yang berpotongan datar dan tegak lurus. Biasanya berjarak 1 cm. Koordinat ini tidak bisa dipakai pada daerah yang luas dan kegiatan yang besar.

Garis Kontur adalah garis khayal berbelok-belok, yang menghubungkan titik-titik yang berketinggian sama dari permukaan air laut.  Adapun sifat-sifat garis kontur secara umum antara lain :
  • Satu garis kontur mewakili satu ketinggian tertentu.
  • Garis kontur yang lebih rendah mengelilingi garis ontur yang lebih tinggi
  • Garis kontur tidak pernah berpotongan
  • Kontur yang rapat menunjukkan medan yang curam, sedangkan kontur yang renggang menunjukkan daerah yang landai.
  • Pada daerah yang landai, maka garis konturnya saling berjauhan, sedangkan pada daerah yang rapat garis konturnya akan saling berdekatan.
  • Pada kerapatan tertentu, biasanya diberi indeks kontur/ garis kontur tebal (biasanya setiap 10 kontur)
  • Garis kontur yang berbentuk huruf “U” menandakan punggungan gunung, dimana ujungnya menjauhi puncak.
  • Garis kontur yang berbentuk huruf “V” terbalik menandakan lembah, dimana ujung yang melengkung mendekati arah .puncak.

garis kontur