Sepowerfull Apakah KPS (Kartu Perlindungan Sosial) itu? - Kenaikan harga BBM,
berdampak pada kenaikan segala kebutuhan pokok di masyarakat. Bahkan, sebelum
BBM naik, yaitu pada saat isu kenaikan BBM santer, beberapa kebutuhan pokok
sudah naik terebih dahulu. Tak pelak, Presiden SBY megumumkan kenaikan BBM
(bisa dibilang) secara tiba-tiba, dimana kenaikan harga BBM dipastikan terjadi
secara pasti hanya dalam beberapa hari setelah info resmi beredar. Setelah
Presiden SBY mengumumkan kenaikan BBM, maka tengah malam saat itu juga harga
BBM naik, dan 8 kota besar di Indonesia diharuskan untuk membagikan kartu KPS
(Kartu Perlindungan Sosial) secara serentak.
![]() | |
Kartu Perlindungan Sosial (KPS) |
Namun, apakah semua
pihak sudah siap dengan instruksi presiden untuk membagikan kartu tersebut? Di
berita, beberapa kota besar memang sudah membagikan kartu tersebut, namun jika
dilihat hanyalah sebagai penggugur kewajiban saja, karena dari pihak kantor pos
sendiri juga merasa kewalahan dengan instruksi yang tiba-tiba tersebut. Hal itu
berimbas dengan pendistribuusian kartu-kartu selanjutnya. Tidak beberapa lama,
semua daerah juga harus mendistribusikan kartu-kartu tersebut hanya dalam waktu
yang singkat, sekitar satu minggu saja di jadwal pembagian. Sedangkan yang
harus mereka tuju meliputi daerah se kecamatan dimana kantor pos tersebut
berada. Ribuan rumah tangga di beberapa puluh desa harus mereka tuju secara
langsung untuk mengantarkan kartu KPS itu.
Maka, Kantor Pos pun
banyak yang tidak bisa menyelesaikan tugas mereka untuk membagikan kartu sesuai
jadwal. Alhasil, tergantung dari pegawai tersebut, apakah rajin ata tidak. Jika
rajin, mereka tetap akan mengantarkan sampai ke rumah-rumah, sesuai instruksi
dari pusat. Ada juga yang membagikannya di kantor kecamatan, kantor desa, atau
malah ada yang membagikannnya di kantor pos, sekalian membagikan BLSM untuk
tahap pertama. Yang lebih malas lagi, mereka memberikan segepok KPS, kedian
para aparat desa diminta untuk membagikannya. Padahal, kartu tersebut seharusnya
benar-benar sampai di tangan pemilik,
tanpa melalui perantara. Alhasil, ada beberapa kartu yang mandek di tangan
aparat desa, dan tidak terkirim ata tidak kembali lagi ke kantor pos seandainya
pemiliknya sudah tidak ada, dan tidak ada proses pergantian kartu tersebut,
karena ada di beberapa daerah yang proses pencairan BLSM cukup mudah. Hal ini
sangat rawan, karena bisa saja bantuan tersebut diambil orang yang tidak
bertanggungjawab.
Mungkin banyak yang
tidak tahu menahu kegunaan dari kartu KPS tersebut, karena sosialisasinya yang
juga kurang maksimal, ditambah, biasanya sosialisasi yang terdapat di dalam
amplop bersamaan dengan kartu KPS tidak ada sewaktu kartu tersebut dibagikan.
Sehingga warga hanya tahu jikalau kartu tersebut hanya bisa digunakan untuk mengambil
BLSM.
Bagi anda yang mempunyai
anak sekolah, segeralah tunjukkan kartu KPS anda ke sekolahan untuk mendapatkan
BSM, karena jadwal terakhir menunjukkan kartu tersebut sebenarnya hanya sampai
tanggal 13 September, namun karena ini merupakan program baru, maka kemungkinan
pemerintah masih bisa memaklumi jika ada warga yang terlambat untuk
melaporkannya.
Sebentar lagi, KPS jga
akan digunakan untuk mengambil beras raskin, dimana tiap rumah tangga miskin
mendapatkan 15 kg tiap bulan. Tidak hanya itu saja, ke depan, kartu KPS ini
bisa dipergunakan juga untuk berobat gratis di puskesmas ataupun rumah sakit
pemerintah sebagai penggganti Kartu Jamkesmas.
Sesuai aturan, Kartu
Perlindungan Sosial (KPS) diterbitkan oleh pemerintah. Dengan memiliki KPS,
rumah tangga miskin dan rentan berhak menerima program raskin sesuai dengan
ketentuan yang berlaku hingga tahun 2014. Kartu ini diantarkan oleh pegawai POS
atau dibantu oleh aparat desa tanpa ada biaya apapun. Kartu ini tidak dapat
dipindahtangankan, sehingga harus dijaga dengan baik.
Bagi anda yang
mempunyai anak sekolah, maka terdapat juga program BSM bagi anak SD hingga SMA
atau sederajat. Total penerima BSM ini sebesar 15,43 juta siswa untuk tahun
ajaran 2013/2014 ini. Sebenarnya, dana BSM ini dapat dicairkan di bulan
September, namun karena berbagai pertimbangan, akhirnya BSM baru cair di awal
taun 2014. Jadi jangan anda perpikir jika menyerahkan kartu BSM/kartu KPS, anda
akan langsung mendapatkan dana tersebut.
Besaran uang yang akan
diterima per anak dari program BSM ini sebesar 225.000/Semester untuk SD dan
sederajat, 375.000/Semester untuk SMP dan sederajat, serta 500.000/Semester
untuk SMA sederajat. Dana BSM yang cukup besar ini belum diketahui oleh semua
warga penerima kartu KPS ini, sehingga sangat disayangkan jika mereka yang
mempunyai anak sekolah tidak menunjukkan kartu ke pihak sekolahan.
Bayangkan saja, jika
seorang keluarga mempunyai 2 anak SMA, maka jika dinominalkan, jumlah subsidi
pemerintah yang akan mereka terima yaitu :
2 anak kali 500.000 dikali 2, maka akan mendapatkan 2.000.000 setiap
tahun. Sedangkan untuk besaran subsidi beras raskin adalah (6.000-1.600), 4.400
dikali 15 kilogram, dikalikan 12 bulan, sebanyak 792.000 setahun. Beras raskin
umumnya adalah beras seharga 6.000 rupiah dari pemerintah, karena disubsidi,
sehingga pemerintah hanya mengenakan biaya sebesar 1.600 per kilogram untuk
tiap warga yang mendapatkannya.
Maka jika dihitung-hitung,
total subsidi yang anda terima adalah 2.000.000 (BSM) ditambah 792.000 (Subsidi
Raskin) ditambah 600.000 (BLSM). Itu baru dari 3 program, belum jika anda
sakit, maka akan mndapatkan lebih dari itu.
Namun, Kartu KPS ini
ungtuk sementara waktu belum bisa dibuat ulang. Jika kalian kehilangan kartu
KPS ini, atau sengaja membuangnya setelah habis BLSM, maka belum ada
penggantian kartu, sehingga kalian akan rugi lumayan banyak. Untuk itu, simpan
baik-baik lah kartu ini, untuk memndapatkan manfaat dari program pemerintah .
Baca Juga Yang Ini, Seru Loo!!
Kegiatan
- Oh.. Abdi Bangsaku, Kasihanilah Muridmu.. ‘Cerita Kehidupan di Borneo Barat’
- Puncak Becici
- Ambulance Yang Tersandera
- BSM (Bantuan Siswa Miskin)
- Desa Ranggu, Kecamatan Kuwus, Manggarai Barat
- Yogosem
- Jogja International Heritage Walk (JIHW) part 2
- Jogja International Heritage Walk (JIHW) part 1
- “Mata Air Yang Hilang”
- Mahasiswa Relawan Bencana
- Nikahan Mas Dul
- KKN 2010
- “Jangan Lupa Matikan Listrik, Satu Jam Saja…”
- Mengapa Harus Keliling Indonesia Gratis?
- Solusi Pemberantasan Korupsi di Indonesia
Artikel
- Padat Karya Tunai Desa
- tips Persiapan Mendaki di Masa Pandemi
- Tips Naik Pesawat di Masa Pandemi
- Teknik Navigasi Darat (Bag 5) Menentukan Arah Tanpa Kompas dan Memperkirakan Cuaca
- Teknik Navigasi Darat (Bag 2) Mengenal Peta
- Teknik Navigasi Darat (Bag 4) Teknik Peta dan Kompas
- UGM VS UNY Kuat-Kuatan Berdiam Diri Terhadap Kemacetan Di Simpang Selokan
- “Ekspedisi 100 Hari di Puncak Gunung Merbabu” ngobrol-ngobrol langsung dengan mereka
- Saumlaki, Maluku Tenggara Barat
- Wisata ke Ambon
- Cahaya Dari Timur - Beta Maluku
- Berkaca Pada JBR Kemarin, Mari Kita Tertibkan Konvoi Motor di Jogja ke Depan
- BPJS KESEHATAN : JANGAN HANYA POMOSI, PERBAIKI JUGA SISTEM DI DALAMNYA
- Pertama Kali ke Sumatera Selatan
- Masyarakat Papua, Belum Begitu Membutuhkan Uang
- Di Timur Matahari, Wamena Yang Sebenarnya
- Ambulance Yang Tersandera
- BSM (Bantuan Siswa Miskin)
- Singgah ke Kampung RKI (Rumah Kayu Indonesia)
- PULANG
- Trip Rinjani (part2)
- Krakatau
- Angkringan Pak Panut
- Situs Budaya “Watu Dhukun” (Batu Purbakala)
Catatan
- Padat Karya Tunai Desa
- Tips Naik Pesawat di Masa Pandemi
- Wisuda di Masa Pandemi (unfogottable moment), Sebuah Wisuda yang Gak Disengaja
- Teknis Navigasi Darat (Bag 3) Mengenal Kompas
- Teknik Navigasi Darat
- Menikmati Suasana Pendakian Gunung Lawu Via Candi Cetho
- Pendakian Gunung Kembang, Belajar Pentingnya Pendakian Edukatif
- Tuhan dalam Secangkir Kopi 'sebuah resensi'
- Pendakian Gunung Argopuro Via Baderan-Bremi
- Resensi Buku: Literatur Keislaman Generasi Millenial; Transmisi, Apropriasi, dan Kontestasi
- Mardigu W.P. "Jangan Pernah Berkata Saya Tidak Pernah Memperingatkan Anda"
- UGM VS UNY Kuat-Kuatan Berdiam Diri Terhadap Kemacetan Di Simpang Selokan
- Jilbab, Pakaian Wanita Muslimah, sebuah resensi buku M.Quraish Shihab
- “Ekspedisi 100 Hari di Puncak Gunung Merbabu” ngobrol-ngobrol langsung dengan mereka
- Refleksi 2016, Sudut Pandang Seorang Petualang
- Masjid Tua Palopo
- Cahaya Dari Timur - Beta Maluku
- Berkaca Pada JBR Kemarin, Mari Kita Tertibkan Konvoi Motor di Jogja ke Depan
- BPJS KESEHATAN : JANGAN HANYA POMOSI, PERBAIKI JUGA SISTEM DI DALAMNYA
- Berwisata ke Lahat dan Pagaralam
- Pertama Kali ke Sumatera Selatan
- Ambulance Yang Tersandera
- BSM (Bantuan Siswa Miskin)
- Singgah ke Kampung RKI (Rumah Kayu Indonesia)
- PULANG
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan pembaca berkomentar dengan santun untuk memberikan saran dan masukan kepada kami, terimakasih.