Ambulance Yang Tersandera - Ambulance, bagi kita yang sedang sakit dan harus ke rumah sakit, merupakan moda transportasi yang diperlukan, apalagi jika digunakan untuk pengantar pasien oleh puskesmas atau rumah sakit. Sewajarnya, jika puskesmas mempunyai alat transportasi tersebut untuk mobilisasi pasien. Namun, tidak begitu dengan Puskesmas Yalengga ini. Mobil ambulance yang sekiranya digunakan sebagai fasilitas pemerintah ini malah dibawa oleh kepala puskesmas. Payahnya, sudah 4 tahun kepala puskesmas tidak pernah datang ke sini. Otomatis, jika ada pasien yang memerlukan rujukan ke rumah sakit, harus menggunakan angkutan umum untuk menuju ke kota.
![]() |
Mobil Ambulance |
Padahal, pemerintah menganggarkan fasilitas tersebut untuk menunjang aktifitas puskesmas, agar pelayanannya bisa maksimal. Jika tidak ada pasien, mungkin mobil tersebut bisa digunakan untuk antar jemput petugas puskesmas yang semuanya tinggal di kota, walaupun sebenarnya tidak diperbolehkan. Seperti di Puskesmas Hubikoshi misalnya, yang selalu menggunakan mobil ambulance untuk antar-jemput petugas. Hal seperti itu sebenarnya bisa memaksimalkan tingkat kehadiran petugas puskesmas. Bayangkan, jika setiap hari petugas puskesmas berangkat dari kota sejauh 40 kilo meter, dan mengeluarkan biaya 30 ribu sekali jalan. angkutan menuju ke puskesmas pun tidak selalu lancar. Jadi, jika mereka tidak masuk ataupun telat tiba di puskesmas, adalah hal yang wajar bagi mereka. Belum lagi adanya pemalakan di tengah jalan, warga yang mencegat mobil dan meminta uang. Hal seperti inilah yang paling tidak disukai petugas.
Namun jika ada mobil untuk antar jemput, maka mereka tidak usah bingung mencegat angkutan setiap hari, cukup mobil tersebut yang akan menjemput petugas, dan petugas bisa datang tepat waktu. Sehingga, pasien yang akan berobat ke puskesmas tidak selalu harus menunggu di depan puskesmas, sampai petugas puskesmas datang dan memberikan pelayanan. Di saat sekarang ini, hal seperti ini yang paling dibutuhkan oleh petugas, mengingat mereka juga masih takut akan keamanan di daerah, jika mereka harus tinggal di area puskesmas. Belum lagi fasilitas yang minim seperti air, listrik yang belum tentu ada.
Namun jika ada mobil untuk antar jemput, maka mereka tidak usah bingung mencegat angkutan setiap hari, cukup mobil tersebut yang akan menjemput petugas, dan petugas bisa datang tepat waktu. Sehingga, pasien yang akan berobat ke puskesmas tidak selalu harus menunggu di depan puskesmas, sampai petugas puskesmas datang dan memberikan pelayanan. Di saat sekarang ini, hal seperti ini yang paling dibutuhkan oleh petugas, mengingat mereka juga masih takut akan keamanan di daerah, jika mereka harus tinggal di area puskesmas. Belum lagi fasilitas yang minim seperti air, listrik yang belum tentu ada.
Baca Juga Yang Ini, Seru Loo!!
Catatan
- Padat Karya Tunai Desa
- Tips Naik Pesawat di Masa Pandemi
- Wisuda di Masa Pandemi (unfogottable moment), Sebuah Wisuda yang Gak Disengaja
- Teknis Navigasi Darat (Bag 3) Mengenal Kompas
- Teknik Navigasi Darat
- Menikmati Suasana Pendakian Gunung Lawu Via Candi Cetho
- Pendakian Gunung Kembang, Belajar Pentingnya Pendakian Edukatif
- Tuhan dalam Secangkir Kopi 'sebuah resensi'
- Pendakian Gunung Argopuro Via Baderan-Bremi
- Resensi Buku: Literatur Keislaman Generasi Millenial; Transmisi, Apropriasi, dan Kontestasi
- Mardigu W.P. "Jangan Pernah Berkata Saya Tidak Pernah Memperingatkan Anda"
- UGM VS UNY Kuat-Kuatan Berdiam Diri Terhadap Kemacetan Di Simpang Selokan
- Jilbab, Pakaian Wanita Muslimah, sebuah resensi buku M.Quraish Shihab
- “Ekspedisi 100 Hari di Puncak Gunung Merbabu” ngobrol-ngobrol langsung dengan mereka
- Refleksi 2016, Sudut Pandang Seorang Petualang
- Masjid Tua Palopo
- Cahaya Dari Timur - Beta Maluku
- Berkaca Pada JBR Kemarin, Mari Kita Tertibkan Konvoi Motor di Jogja ke Depan
- BPJS KESEHATAN : JANGAN HANYA POMOSI, PERBAIKI JUGA SISTEM DI DALAMNYA
- Berwisata ke Lahat dan Pagaralam
- Pertama Kali ke Sumatera Selatan
- BSM (Bantuan Siswa Miskin)
- Singgah ke Kampung RKI (Rumah Kayu Indonesia)
- PULANG
Artikel
- Padat Karya Tunai Desa
- tips Persiapan Mendaki di Masa Pandemi
- Tips Naik Pesawat di Masa Pandemi
- Teknik Navigasi Darat (Bag 5) Menentukan Arah Tanpa Kompas dan Memperkirakan Cuaca
- Teknik Navigasi Darat (Bag 2) Mengenal Peta
- Teknik Navigasi Darat (Bag 4) Teknik Peta dan Kompas
- UGM VS UNY Kuat-Kuatan Berdiam Diri Terhadap Kemacetan Di Simpang Selokan
- “Ekspedisi 100 Hari di Puncak Gunung Merbabu” ngobrol-ngobrol langsung dengan mereka
- Saumlaki, Maluku Tenggara Barat
- Wisata ke Ambon
- Cahaya Dari Timur - Beta Maluku
- Berkaca Pada JBR Kemarin, Mari Kita Tertibkan Konvoi Motor di Jogja ke Depan
- BPJS KESEHATAN : JANGAN HANYA POMOSI, PERBAIKI JUGA SISTEM DI DALAMNYA
- Pertama Kali ke Sumatera Selatan
- Masyarakat Papua, Belum Begitu Membutuhkan Uang
- Di Timur Matahari, Wamena Yang Sebenarnya
- BSM (Bantuan Siswa Miskin)
- Singgah ke Kampung RKI (Rumah Kayu Indonesia)
- PULANG
- Trip Rinjani (part2)
- Sepowerfull Apakah KPS (Kartu Perlindungan Sosial) itu ?
- Krakatau
- Angkringan Pak Panut
- Situs Budaya “Watu Dhukun” (Batu Purbakala)
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan pembaca berkomentar dengan santun untuk memberikan saran dan masukan kepada kami, terimakasih.