Sabtu, 28 Januari 2017

Wisata Majalengka 2017

Wisata Majalengka 2017 - Tinggal di Majalengka untuk kedua kali, membuat saya berkeinginan untuk menulis kembali objek wisata yang ada di sini. Majalengka yang terdapat banyak wisata ini, mungkin belum begitu diketahui oleh khalayak, tentang daerah potensi wisata yang merata hampir di setiap kecamatan di penjuru kabupaten ini. Untuk itu, saya tulis kembali obyek wisata yang saya kunjungi, karena seperti anda juga mungkin, tidak semua objek wisata saya kunjungi, mengingat bukan suatu hal yang menarik bagi saya, atau barangkali saya yang memang belum mengenal dan kurang begitu paham objek wisata yang lainnya.
potone adheb
MAJALENGKA
1.    Bendungan Rentang
Terletak di Dusun Rentang, Desa Panongan, Kecamatan Jatitujuh ini merupakan salah satu bendungan terbesar di Majalengka bagian utara. Dibangun sekitar tahun 1911, dan dibangun kembali sekitar tahun 1982 ini bisa kita kunjungi untuk sekedar menghabiskan waktu menikmati sore, sambil memandangi pemandangan di sekitar bendungan ini.
Kita bisa berjalan jalan di sekitar bendungan ini, ataupun bersantai di pinggir bendungan bersama kawan. Di hari libur, seringkali ramai oleh warga yang ingin menikmati susasana di area bendungan ini.
Bendungan Rentang
2.    Curug Awul
Terletak di Blok Citayam, Desa Cibodas, Kecamatan Majalengka ini tidak begitu banyak diketahui oleh masyarakat luas. Selain karena letaknya yang agak di dalam, juga tingginya yang hanya sekitar 5 meter saja membuat daerah yang tidak begitu dirawat ini masih terlihat alami.
Curug Awul
3.    Curug Sempong
Terletak di Cisempong, sekitar 9 kilometer dari Kota Majalengka. Untuk menuju ke sana, dari arah kota naik ke selatan di Gunung Panten. Setelah melewati tiket masuk dan membayar 5 ribu rupiah, lalu belok kiri turun menyusuri jalan.
Curug ini lumayan bagus, tetapi saat saya ke sana, tidak ada penunjuk jalan menuju ke arah curug ini, dan harus bertanya ke warga, dengan jalan setapak yang masih alami, belum diperbaiki oleh pihak setempat.
Curug Sempong
4.    Wisata Paralayang Gunung Panten
Masih di desa yang sama, masih lurus saja dari pintu masuk, kita akan menemui area untuk paralayang. Jika kalian ingin menlihat indahnya kota Majalengka dengan susunan rumah-rumah warga yang berpusat di kota, tidak salah jika kalian menuju ke sini. 
potone adheb
Landing seteah melayang di udara
Di sini, kalian bisa beristirahat sambil melihat pemandangan kota dari atas. Jangan takut jika lapar, karena warung makan maupun minum ada di sini. Di hari Sabtu-Minggu, biasanya ramai oleh para pemain paralayang yang berlatih untuk terbang menaiki paralayang, menjadi daya Tarik tersendiri bagi wisatawan untuk melihatnya. Oleh karena itu, di hari itu biasanya ramai dikunjungi.
adheb's photo
Santai di Area Paralayang Gunung Panten
5.    Cadas Gantung
Terletak di Desa Mirat, Kecamatan Leuwimunding, merupakan salah satu objek wisata yang sangat ramai beberapa tahun terakhir ini. Objek wisata yang sudah digarap dengan baik ini, mempunyai daya Tarik tersendiri, sehingga sampai sekarang masih ramai dikunjungi oleh para wisatawan. Tidak hanya lokal Majalengka, tetapi juga dari berbagai kota di sekitar sini.
potone adheb
Salah Satu Gardu Pandang Cadas Gantung
Berjalan kaki ke atas, kita akan disuguhi oleh pemandangan batu cadas besar berbagai ukuran, lalu di paling ujung, kita bisa melihat pemandangan indah dari atas. Sangat bagus untuk berfoto dengan latar hutan, ataupun kota jauh di bawah sana.
adheb's photo
Panorama Cadas Gantung 
6.    Curug Tonjong
Terletak di Desa Teja, Kecamatan Rajagaluh, sudah mulai dibuka kembali sejak tahun 2015 lalu. Bahkan, kini jembatan di tengah curugpun sudah diperbaiki, dari yang sebelumnya berupa jembatan bambu, kini menjadi jembatan kayu agak permanen. Jalan menuju curug inipun kini sudah diaspal bagus.
adheb's photo
Jembatan bambu sebelum diganti menjadi jembatan kayu
adheb's photo
Jembatan kayu pengganti  jembatan bambu
Sangat cocok untuk bersantai bersama keluarga, sambil menikmati hidangan di gubung-gubung sekeliling curug yang disediakan oleh penjual. Jika ingin sekedar ke puncak, kalian bisa lurus saja melalui jalan setapak. Kalian akan sampai di puncak di atas.
7.    Situ Janawi
Berada di Desa Payung, sebenarnya tidak berbeda jauh dengan situ lainnya yang berada di Kabupaten Majalengka ini. Tapi tidak tahu kenapa, ingin sekali rasanya saya mengunjungi tempat ini mulai dari pertama kali datang ke kota ini, walaupun baru bisa terealisasi di hari terakir saya berada di sini.
Tidak ada yang spesial di situ ini, hanya saja, jika kita berfoto di salah satu jembatan bambu yang berada di pojokan, maka hasilnya terlihat sperti cermin. Terlihat sangat indah, apalagi saat hujan rintik tiba, membuat hasil jepretan terlihat sejuk nan damai.

Siang di Situ Janawi (hari terakhir perjalanan)
8.    Taman Nasional Sadarehe
Terletak di Desa Payung, Kecamatan Majalengka, kita bisa menikmati panorama kebun teh di kaki Gunung Ciremai ini. Kita bisa bersantai menikmati pepohonan nan hijau disini, sambil melihat pemandangan pemukiman warga di sebelah barat dan selatan, terlihat jauh dan kecil di bawah awan.
adheb's photo
Melihat Pemandangan di Seputaran Sadarehe
9.    Curug Cipeuteuy
Berlokasi di Desa Bantaragung, Kecamatan Sindangwangi, area lokasi di Curug Cipeuteuy ini sudah dikelola dengan bagus. Tidak hanya menikmati indahnya curug saja, tetapi kita juga bisa menikmati suasana di sekitar curug yang sudah dikelola dengan baik ini.
adheb's photo
Wisata ke Curug Cipeuteuy
Di sini, kita bisa bersantai di gubug-gubug, ataupun menikmati sejuknya pohon pinus di sekelilingnya bersama kerabat keluarga. Apalagi di hari libur, curug ini amai dikunjungi oleh para wisatawan.
10.    Curug Baligo
Terletak di Padaherang, Kecamatan Sindangwangi, merupakan salah satu curug tertinggi di Kecamatan Sindangwangi ini. Kita bisa melalui jalan setapak untuk menuju ke curug ini, walaupun agak jauh, sekitar setengah kilometer. Namun kita akan disuguhi oleh pemandangan indah nan sejuk.
Curug Baligo
11.    Telaga Nila
Telaga Biru nan indah ini terletak di Desa Padaherang, Kecamatan Sindangwangi. Walaupun terlihat biru dan jernih, namun sebetulnya telaga ini sangat dalam. Warna biru ini terjadi karena adanya pohon di sekitar telaga ini, dan juga air telaga yang jernih ini, membuat waranya terlihat hijau agak kebiruan, kata warga saat saya bertanya.
Kataya di musim kemarau, air telaga ini malah bertambah banyak dan juga warnanya lebih jernih daripada saat musim penghujan tiba. Tidak perlu berjalan jauh untuk menuju ke sini, karena letaknya di pinggir jalan, di dekat parkir sepeda.
adheb's photo
Santai di Talaga Biru
12.    Telaga Herang
Tidak jauh dari telaga biru ini, ada juga telaga yang sangat jernih dengan berbagai ikan di dalamnya. Sangat cocok buat wisatawan yang ingi melepas lelah, bersantai di telaga sambil melihat ikan ikan yang berenang di dalamnya.
adheb's photo
Talaga Herang
Jernihnya air di Talaga Herang
Banyak juga yang mandi di air telaga yang sangat jernih ini. Dengan area yang sangat luas, kita bisa mandi dengan puas di talaga bersama ikan ikan hias yang banyak terdapat disini.
13.    Taman Wisata Bukit Alam Hejo
Berlokasi di kaki Gunung Ciremai, tepatnya di sebelah barat gunung, di Desa Pasirayu, Kecamatan Sindang, kita bisa menjumpai area wisata sekaligus edukasi di area sekitar 3,5 hektar ini. Berbagai jenis permainan ada di sini, seperti kolam renang, outbond, dan lainnya, bisa dijadikan referensi untuk wisata keluarga bersama anak-anak tercinta.
Bukit Alam Hejo
14.    Hutan Pinus dan Bumi Perkemahan Cipanten
Terletak di Desa Argalingga, desa sebelum Argamukti, belok kiri sekitar 100 meter persimpangan menuju Argamukti, kita akan melihat hutan pinus yang sekarang dikelola oleh BTNGC (Balai Taman Nasional Gunung Ciremai). Kita bisa menikmati sejuknya udara di hutan pinus seluas sekitar 1,5 hektar ini sambil berkemah, karena memang di sini adalah area Camping Ground dengan berbagai fasilitas yang ada.
adheb's photo
Hutan Pinus Argalingga
15.    Curug Muara Jaya
Terletak di Desa Argamukti Kecamatan Argapura, curug ini dikenal warga dengan sebutan Curug Apuy, karena yang mengelola curug ini adalah masyarakat Kampung Apuy. Untuk sampai ke curug, kita harus menuruni anak tangga yang cukup panjang dan berkelok kelok. Namun, ada pegangan tangan yang bisa kita gunakan untuk berjaga jaga, dari atas sampai ujung bawah. Curug ini terletak di aliran sungai Muara Jaya, di Lereng Gunung Ciremai.
Jika sampai ke curug, maka kita akan merasakan segarnya air curug yang mempunyai ketinggian sekitar 73 meter ini. Saat menuruni tangga, terdapat 2 cabang dimana yang ke kanan menuju curug, dan yang ke kiri menuju ke camping ground dengan pemandangan bukit besar di depan kita. Tempat ini sangat cocok digunakan untuk camping, karena terletak di pinggir sungai, dan di sebelah selatan terlihat bukit atau gunung kecil yang sangat indah.
adheb's photo
Curug Muara Jaya
adheb's photo
Camping Ground di Area Wisata Curug Muara Jaya
Jika sebelumnya tangga di sini berwarna merah, akhir tahun ini semua pagar besi sudah dicat dengan warna biru. Sayangnya, walaupun harganya umum seperti tempat wisata lain, namun jika dibandigkan dengan objek wisata di sekitaran Argapura ini, tiket masuknya relatif mahal untuk kalangan menengah ke bawah.
16.    Curug Sawer
Masih satu tempat dengan Curug Muara Jaya, Curug Sawer dengan pemandangan sejuk nan asri  ini juga sebaiknya kita kunjungi. Curug yang cukup indah ini sangat sayang jika kita lewatkan jika kita lewatkan begitu saja.
Curug Sawer
17.    Goa Lalay
Terletak di Desa Sukadana, Kecamatan Argapura, bisa kita jangkau hanya sekitar 20 menit perjalanan dari Maja. Lewat samping terminal, lurus saja ke atas, arah Argapura, kita akan menjumpai desa Sukadana. Selain Goa Lalay, kita akan melihat indahnya curug Embun Pelangi, atau disebut juga Curug Ibun yang indah ketika terkena sinar matahari.
Seperti di Pangandaran yang terkenal dengan Green Canyonnya, di sini kita juga akan menikmati indahnya Green Canyon ala Majalengka, dengan panorama sayatan tebing batu cadas yang mengapit sungai Cilongkrang ini. Namun sayang, untuk kali ini saya tidak bisa datang ke sana karena sedang ditutup karena adanya korban jiwa yang terseret arus beberapa bulan yang lalu.
Goa Lalay
18.    Terasering Panyaweuyan
Masih di desa yang sama, desa Argamukti, dari Kampung Apuy naik lagi sekitar 1 kilometer, kita akan menjumpai terasering yang cukup ghe-hits, yaitu terasering panyaweuyan. Bagi para pecinta fotografi, terasering luas nan hijau ini akan menjadi syurga tersendiri, dengan landscape yang sangat indah nan luas, membuat wisatawan enggan untuk beranjak dari tempat ini.
Kontur dataran tinggi perbukitan yang ditanami berbagai jenis sayuran ini sangat indah saat musim tanam, karena semua akan berwarna hijau. Sambil menikmati kopi, tak terasa jika waktu berjalan begitu lambat ketika kita berada di tengah-tengah area kebun ini. Tidak hanya di sini, bahkan kita bisa menikmatinya dari beberapa desa di sekitar sini, seperti dari desa Cibunut, ataupun desa Tejamulya yang berada di sebelah selatan Argamukti. Dengan keindahan alam yang tak kalah hebatnya, karena masih dalam satu areal perkebunan.
adheb's photo
Ngopi sambil menikmati suasana Panyaweuyan
19.    Panorama Cikebo
Terletak di sebelah selatan Maja. Tidak jauh dari pusat kota Maja, sekitar 1 kilometer ke selatan, kita bisa bersantai di pinggir jalan raya sambil menikmati jagung bakar. Tidak hanya itu saja, namun panorama gunung ciremai yang sangat indah di sebelah timur, itulah yang menjadi daya Tarik di sini, sambil menikmati kopi panas bersama dengan jagung bakar pedas, aduhai, nikmatnya.
adheb's photo
Menikmati Jagung Bakar di Cikebo, Maja
20.    Curug Puntang
Berlokasi di Desa Cengal, Kecamatan Maja, Curug ini masih sangat alami. Perjalanan sekitar 30 menit dari Maja menuju Desa Cengal,  saya agak putus asa, karena beberapa kali saya bertanya ke warga, mereka malah tidak begitu tahu tentang curug ini. Hingga akhirnya saya diberitahu jalan menuju ke curug ini.
adheb's photo
Menikmati Sejuknya Curug Puntang
Setelah memarkir kendaraan, saya masih harus jalan kaki sekitar 2 kilometer lagi. Sebenarnya tidak masalah, tetapi yang membuat saya kesusahan adalah tidak adanya petunjuk arah, karena adanya beberapa jalan setapak yang bercabang. Beruntung sedang musim tanam, sehingga saya beberapa kali bertemu dengan warga yang menunjukkan lokasi curug ini. Setelah melewati sawah berterasering, akhirnya sampailah saya di curug ini.Kelalahan terbayar sudah, dengan melihat pemandangan curug yang masih alami ini.
21.    Situ Sangiang
Terletak di Desa Sangiang, Kecamatan Banjaran, kita akan disuguhi telaga yang cukup indah dan luas. Disini kita bisa menikmati telaga baik dari pinggir, dari atas pohon, karena juga terdapat papan di atas pohon untuk menikmati talaga, ataupun dari dermaga bambu dengan latar telaga sangiang. kita juga bisa melihat beberapa ekor monyet yang berkeliaran di sekitar situ ini. Jika ingin memberi makan ikan, sapkan saja roti, dan mereka akan dating bergerombol banyak. Asik sekali rasanya.
adheb's photo
Telaga Sangiang
adheb's photo
Dermaga Ikan di Talaga Sangiang
adheb's photo
Memberi Makan Ikan di Talaga Sangiang
Tidak hanya itu saja, di lokasi objek wisata dengan total luas sekitar 104 hektar ini juga terdapat berbagai macam arena outbond, baik dengan tali, papan, ataupun berseluncur dari atas pohon. Masih banyak pohon-pohon besar yang tumbuh dan memang dijaga di lokasi ini.
adheb's photo
Ada Juga Lokasi Untuk Berbagai Macam Outbond
Jika kalian suka berziarah, maka di lokasi ini juga terdapat makam Sunan Parung yang dipercaya sebagai salah satu raja dari kerajaan Talaga Manggung, dan selalu ramai didatangi para peziarah dari berbagai tempat.
22.    Puncak Sawiyah
Masih di Desa yang sama, yaitu Desa Sanging, sekitar 3 kilometer dari kantor desa ke aras timur, kita akan menjumpai panorama puncak yang sangat sedap dipandang mata. Ya, puncak Sawiyah, tidak kalah dengan Panyaweuyan, bahkan bisa dibilang lebih hijau, karena dataran punggungan terasering di sini lurus memanjang, membuat panorama terlihat indah.
adheb's photo
Parkir di Puncak Sawiyah

adheb's photo
Puncak Sawiyah
Berbatasan langsung dengan Taman Nasional Gunung Ciremai, karena saya lihat, perkebunan warga di sini cukup tinggi, sampai ke perbatasan TNGC dengan ketinggian diatas 1.300 mdpl. Lebih tinggi daripada Panyaweuan yang hanya sekitar 1.200 mdpl.
23.    Curug Cilutung
Berada di desa Talaga Kulon, Kecamatan Talaga. Dari alun alun ke barat, dan belok kiri saat ada perempatan, lurus saja sampai ujung, kita akan tiba di curug yang sangat deras debit airnya ini. Walaupun jalan menuju ke sini masih banyak berlubang, namun sekarang curug ini sudah mulai dikelola dengan baik oleh warga setempat.
adheb's photo
Curug Cilutung

adheb's photo
Biasa Disebut Juga Dengan Talaga Emas
Jika hujan tiba, debit air di curug ini sangat deras dan berwarna kuning kecoklatan, sehingga banyak yang menyebutnya dengan Talaga Emas. Tapi harus berhati hati bagi kalian yang akan berfoto di sini, karena cukup licin dan terjal.
Menghadap ke arah selatan, kita juga akan disuguhi oleh panorama persawahan yang sangat indah. Tidak jauh dari tempat itu juga terdapat bekas PLTU yang dulu pernah digunakan, namun kini sudah tidak begitu terawatt dengan baik.
24.    Bukit Jomblo
Terletak di Blok Ciinjuk, Desa Cipulus, Kecamatan Cikijing ini merupakan salah satu objek wisata yang baru ngetrend. Dengan ketinggian yang hampir sama dengan Puncak Sawiyah, namun disini ada hal yang paling aneh. Yaitu ada satu pohon yang terletak di tengah tengah terasering, yang menjadi ikon tempat ini, yaitu pohon jomblo.
adheb's photo
Pohon Jomblo
adheb's photo
Panorama di Bukit Jomblo
Selain itu, disini juga terdapat arena wisata lain yang bisa digunakan untuk bersantai sambil menikmati indahnya panorama bukit jomblo. Jika ingin camping sambil menunggu sunrise, bisa saja, karena juga terdapat camping ground yang memang disediakan bagi kalian yang tidak ingin jauh-jauh camping sampai ke puncak gunung.
25.    Curug Cibali
Terletak di Desa Kondangmekar, Kecamatan Cingambul. Curug ini merupakan curug alami yang masih jarang didatangi oleh para wisatawan. Untuk menuju ke sini, dari Persimpangan Cikijing lurus terus ke  arah Ciamis, kemudian belok kiri di gapura desa Kondangmekar. Setelah parkir, kita masih harus jalan kaki menyusuri sungia kecil cukup jauh. Itulah sebabnya, mungkin jarang wisatawan yang datang ke curug ini.
adheb's photo
Curug Cibali
26.    Curug Campaga
Terletak di desa Campaga, Kecamatan Talaga, dengan warna bebatuan yang hitam nan coklat karena terkena air. Kita tidak terlalu sulit untuk menuju ke curug ini, seperti beberapa curug yang lainnya.

27.    Curug Cipeureus
Dari bawah, terlihat sangat tinggi, sekitar 12 meter,  walaupun debit air tidak begitu banyak. Terletak di Desa Sukamenak, Kecamatan Bantarujeg. Dari Kantor desa masih turun ke bawah lagi sekitar 4 kilo melalui jalan cor, lalu belok kanan di samping masjid, hingga di ujug jalan. Kita bisa memarkir kendaraan di rumah warga tersebut, dan berjalan kaki sekitar 1 kilometer menuju ke curug ini. Jalannya hanya tingal lurus saja, mengikuti jalan setapak warga tanpa kebingungan. Hanya saja, setelah ita melihat Curug ini dari atas, maka kita harus melalui jalan basah nan terjal untuk bisa sampai ke bawah curug, di pinggir sungai ini.
adheb's photo
Curug Cipeureus
Jalannya lumayan jelek, melalui kebun warga, walaupun tidak terlalu jauh untuk sampai pas di bawah grojogan air terjun ini. Tetapi, tetap saja kita harus berhati-hati menuruninya. Melihat ke atas, terlihat ada satu pipa panjang sekitar 50 meter, sebagai aliran air yang dipasang warga untuk mengalirkan air langsung ke kebun warga, dari hulu air terjun tersebut.
28.    Taman Dinosaurus
Taman Wisata Dinosaurus Buana Puri ini terletak di Desa Margajaya, Kecamatan Lemah Sugih. Cocok untuk bersantai bersama keluarga dan anak anak, karena terdapat beberapa patung di areal ini. Beberapa tahun belakangan kurang begitu terawat, sehingga terlihat seperti seadanya. Namun, ada info kalau tahun ini akan sedikit diperbaiki, dengan pengelola yang berbeda.
adheb's photo
Taman Wisata Dinosaurus
29.    Curug Citerus
Disebut Juga Curug Tapak Kuda, terletak di Desa Sadawangi, Kecamatan Lemah Sugih. Dari Balai Desa, naik sekitar 1 kilometer ke atas, kemudian numpang parkir di rumah warga, dilanjut jalan kaki menyusuri aliran sungai sekitar seperempat jam kita akan sampai di curug yang cukup indah dan deras airnya ini.
adheb's photo
Curug Citerus
Tidak terlalu susah untuk menuju ke curug ini, cukup dengan menyusuri tanggul sungai saja. Tetapi jalannya masih belum dibuat dengan baik oleh warga maupun pemerintah setempat.
30.    Kebun Teh Cipasung.
Berada di Kecamatan Lemah Sugih paling selatan. Di Desa Cipasung, yang berbatasan dengan Tasik ini, terdapat area perkebunan teh yang dikelola oleh koperasi Buana Mukti. Luasnya sekitar 58 hektar dengan ketinggian sekitar 1.000 mdpl. Di bulan Januari- Februari, biasanya musim kabut disini. Dua kali kesana di bulan tersebut, saya harus melewati kabut yang sangat tebal saat pulang. Padahal, masih jam 2 siang.
Pemandangan kebun teh yang lumayan bagus akan kita temui setelah tiba di area perkebunan ini, dengan hamparan kebun teh yang berwarna hijaun, walaupun arealnya tidak terlalu luas. Yang bikin ngangenin adalah ngopi di warung kopi, yang tersedia di areal kebun teh ini, sambil memandang hijaunya kebun teh bersama dengan udara sejuk disini.
Namun, saya ada sedikit kekecewaan saat saya kesana, karena tiket masuk yang tertulis 2.500 rupiah (kalau tidak salah, karena tertutup oleh tinta dengan tulisan 8.000) harus dibayar mahal seharga 8.000 dengan coretan pulpen dari orang yang tak bertanggungjawab. Saya sendiri tidak tahu, apakah yang mencoret adalah oknum penjaga disitu, ataukah dari desa setempat.
adheb's photo
Menikmati Kopi Sambil Melihat Perkebunan Teh di Cipasung
Belum lagi, ada tarikan parkir setelah tarikan karcis tersebut, sebesar 3 ribu rupiah, walaupun saya sama sekali tidak memarkir motor. Hal seperti inilah yang tidak etis, yng bisa menimbulkan permasalahan, karena jalan di lokasi kebun the masih becek, apalagi musim hujan tiba, sangat becek sekali. Belum lagi, jalan nanjak menuju warung masih bebatuan kasar dan harus berhati-hati sekali.

adheb's photo
Monumen Sindangkasih Majalengka
adheb's photo
Nongkrong di Tol Cipali 171
adheb's photo
Majalengka
adheb's photo
Antri Menyeberangi Jembatan Kuning
potone adheb
Siang di Jembatan Gantung Gunung Larang, Bantarujeg
Mungkin cuma itu yang bisa saya datangi, sesuai dengan mut dan wisata yang saya suka, walaupun sebenarnya masih banyak lagi wisata di Majalengka ini.

Selasa, 10 Januari 2017

Mengunjungi Terasering Nan Indah di Atas Awan

Mengunjungi Terasering Nan Indah di Atas Awan - Jika kalian diminta untuk memikirkan salah satu tempat tinggi yang adem di Jawa ini, beberapa pasti akan menyebutkan daerah yang paling umum dikunjungi. Dieng, dengan panorama alam yang cukup populer di kalangan traveler maupun parade pertunjukan wisata yang selalu dipertontonkan rutin tiap tahun.
potone adheb
Panyaweuyan
Bromo, dengan puncaknya yang bisa kita daki dengan mudah, dan tidak harus melalui persiapan untuk sekedar mendaki sampai puncaknya, dan kita masih juga bisa berjalan-jalan menikmati hamparan pasir gunung dengan kuda yang bisa kita sewa, termasuk pertunjukan jazz gunung yang selalu diadakan rutin tiap tahun di sini.
Atapun menuju ke sebelahnya, bukit penanjakan, melalui bukit teletubies nan indah jika kita melihatnya dari penanjakan. Bahkan bagi kalian yang suka naik gunung, apalagi yang sudah terkena virus 5 cm, pasti rugi kalau tidak melanjutkan perjalanan ke atas puncak Anjani. Minimal, nge-camp sahaja di tengah-tengahnya, di Danau Ranukumbolo, jika tidak kuat untuk mendaki sampai puncaknya.
Tetapi bukan itu yang saya maksud. Bukan di Jawa Tengah, ataupun di Jawa Timur, melainkan Jawa Barat. Bukan pula kota Bandung yang terkenal dinginnya, tetapi Majalengka. Salah satu kabupaten di sebelah timur bagian Jawa Barat yang terletak di lereng sebelah barat gunung Ciremai. Membahas masalah terasering di daerah dingin, sudah tentu lokasinya berada di seputaran lereng Gunung Ciremai ini.
Jangan membayangkan seperti saat kita melihat terasering di dataran tinggi Dieng, yang terlihat agak gundul karena semua habis dijadikan kebun oleh warga dengan berbagai tanaman sayuran. Di Majalengka ini, kita masih melihat terasering ini dengan adem dan nyaman. Saat memandang ke depan, selain akan melihat awan yang berada di bawah pandangan kita, kita juga masih merasakan sejuknya terasering, dengan latar gunung Ciremai yang biru di belakang sana. Itulah sebabnya, terasering di atas awan ini masih saja terlihat sejuk dan adem dipandang.
Sindangwangi
Berbicara masalah terasering, jika kalian ingin melihat surganya terasering, tidak salah jika kalian datang ke Majalengka ini. Kita bisa puas menikmati terasering di sepanjang lereng Ciremai, mulai dari sebelah utara, pemandangan terasering di Kecamatan Sindangwangi. Indahnya terasering di beberapa tempat di Sindangwangi ini, terasa sejuk kita nikmati di pagi hari, apalagi di musim hujan tiba, karena semua akan terlihat hijau dan terhampar begitu indah.

potone adheb
Perjalanan Dari Padaherang

potone adheb
Panorama Menuju ke Padaherang

potone adheb
Perjalanan ke Talaga Herang
Kalian bisa sekedar berjalan jalan menikmati libur pagi hari menyusuri persawahan demi merasakan sejuk udara pagi, sekaligus menuju ke objek wisata yang cukup banyak berada di sekeliling terasering ini. Tinggal pilih saja, apakah ingin ke curug, danau, atau sekedar camping di ground area.
Rajagaluh
Menikmati pemandangan dari atas di daerah kecamatan Rajagaluh ini, kita juga bisa menikmati terasering milik warga, sambil melihat kota dari jauh. Hal ini menurut saya lebih berkesan daripada hanya sekedar melihat pemandangan kebun Teh Sadarehe di area yang sama, karena kita serasa menikmati pemandangan alam dengan benar benar berada di atas awan. Sungguh menakjubkan.

potone adheb
Pemandangan Saat Turun Dari Sadarehe
Sindang
Walaupun terletak di lereng Gunung Ciremai dan terdapat banyak lokasi milik Taman Nasional Gunung Ciremai, namun terasering di kecamatan ini relatif landai, tidak seperti di kecamatan lain yang terlihat miring dan rimbun dengan berbagai tanaman padi atapun sayuran warga.
potone adheb
Pemandangan di Heubeulisuk, Sindang
Argapura
Di sinilah salah satu terasering yang begitu indah di bumi Majalengka ini, selain berbagai wisata menarik lainnya seperti talaga ataupun curug yang terdapat di sini. Dari Desa Argalingga ke arah utara menuju Sindang, kita bisa melihat aktifitas para petani setiap pagi di sini menanam berbagai macam sayuran untuk memenuhi perekonomian sehari-hari mereka.
potone adheb
Pemandangan di Tejamulya
potone adheb
Siang di Panyaweuyan

potone adheb
Panyaweuyan dari Arah Cibunut
potone adheb
Pengunjung Sedang Bersantai di Argalingga, Argapura

potone adheb
Pengunjung Sedang Selfi di Panyaweyan Apuy
Jangan khawatir untuk masalah jalan, karena hampir seluruh jalanan di sini sudah aspal dan halus. Tetapi, namanya di pegunugan, sudah tentu jalannya berkelok dan naik turun. Ini semakin membuat kita puas, menikmati kelokan jalan sambil memandang hamparan kebun.
Dari Argalingga ke arah selatan, kita akan menikmati kebun yang terhampar luas, dengan berbagai macam sayuran ditanam warga disana. Dari berbagai penjuru desa, kita bisa menjumpai terasering nan luas ini, seperti di kampung Apuy Desa Argamukti, Desa Cibunut, dari atas Desa Sagara, ataupun di Tejamulya, semuanya terhampar luas kebun-kebun terasering warga di sini.
Jika musim liburan, maka disini ramai anak-anak muda yang berwisata menghabiskan hari libur, khususnya di Panyaweuyan ini, karena terdapat terasering yang paling luas daripada terasering di beberapa daerah lain tersebut.
Untuk masuk ke area sini, sangatlah murah, karena kita tidak akan dipungut biaya alias gratis untuk sekedar berkeliling menggunakan sepeda motor melihat segala pejuru pemandangan alam ini. Jika kalian ingin ke sini, lebih baik menggunakan sepeda motor, karena jika menggunakan mobil, maka sedikit menyulitkan, mengingat jalannya yang agak sempit, sehingga susah untuk kalian bersimpangan dengan kendaraan lain. Jika menggunakan sepeda motor, maka kalian akan bebas untuk menuju ke berbagai arah yang kalian suka.
Banjaran
Dari Argapura ke selatan, maka kita masih bisa menjumpai terasering yang sama indahnya, di kecamatan Banjaran ini, baik di Desa Sunia, ataupun di Desa  Sangiang. Namun, jika kalian berada di Sangiang, maka disini juga terdapat hamparan punggungan bukit yang terhampar luas dengan segala jenis sayuran, tidak kalah indah dengan Panyaweuyan. Yah, puncak Sawiyah namanya. Di puncak sawiyah ini, lokasinya lebih tinggi, sekitar 1300 mpdl ke atas. Lebih tinggi daripada di Panyaweuyan, yang hanya sekitar 1200 mdpl ke atas.
Jika cuaca cerah, maka akan terasa begitu indahnya terasering di Puncak Sawiyah ini. Lokasinya, dari Sangiang masih ke timur sekitar 3 kilometer, lalu naik lagi ke atas sekitar 1 kiometer melalui jalan cor. Jangan takut, karena di atas juga terdapat tempat untuk memarkir sepeda motor ataupun mobil.
potone adheb
Puncak Sawiyah
potone adheb
Sawiyah, Sangiang, Banjaran
Cikijing
Ke arah selatan lagi, masih ada salah satu spot panorama terasering yang bagus di sini. Terletak di kampung Ciinjuk, Desa Cipulus, kita masih bisa menikmati terasering di sini, dengan ketinggian yang hampir sama dengan puncak Sawiyah. Selain menikmati panorama terasering , kita bisa menikmati pemandangan Cikijing dari atas yang terlhat kecil berada di bawah awan nan jauh disana.
Sebagai tempat wisata, disini juga terdapat beberapa arena untuk bersantai, seperti gardu pandang, ayunan, dan juga terdapat satu pohon di tengah tengah kebun. Terkenal dengan Bukit Jomblo, karena satu satunya pohon ini tumbuh gersang di antara padang sayuran warga.
potone adheb
Bukit Jomblo, Blok Ciinjuk, Cipulus, Talaga
Buat kalian yang hobi berpetualang, bisa juga kalian menikmati malam sambil menunggu sunrise pagi hari, ber-camping ria di sini. Karena disini juga disediakan camping ground, buat kalian yang ingin menikmati udara dari dalam tenda, sambil bakar-bakar ayam. Nikmat bukan?
Jangan lupa luangkan waktu untuk menikmati sejuknya suasana terasering ini, menikmati indahnya ciptaan Tuhan bersama sejuknya udara gunung. Melihat pemandangan dari atas awan, menikmati indahnya Ciptaan-Nya. Selamat berwisata….