Yalengga, Jayawijya - Desa Yalengga, berada di Distrik Yalengga, Kabupaten Jayawijaya, Papua. Desa ini mempunyai 6 RT/ dusun (karena RT dan dusun di sini tidak begitu berbeda). Dusun 1 terletak di pusat desa, dusun 2 agak ke timur, dusun 3 berada di dekat distrik, tetapi agak masuk ke dalam, dan juga berbatasan dengan desa Pilimo, yang merupakan desa pemekaran dari Yalengga. Dusun 4 berada di ujung, dusun 5 berada di tengah pulau dan dusun 6 di seberang lagi. Untuk sampai ke dusun 6, kita harus menyeberangi 2 sungai Baliem yang cukup lebar.
Bersantai Bersama Kawan Kecil Papua |
Secara umum, warga di sini dari suku Walak, walaupun ada beberapa yang pendatang, yaitu dai suku Kaonak, seperti guru, dan kepala sekolah. Beberapa marga yang saya tahu antara lain Wandikbo, Kenelak, Togotli, Gombo, Waga, Tabuni, Kogoya, Metlama, Kilungga, Yikwa, dan Karoba. Seperti di desa-desa lainnya, di desa sini mayoritas rumahnya adalah honai. Biasanya, dalam satu kawasan, laki-laki mempunyai honai sendiri (honai laki-laki), dan perempuan juga mempunyai honai sendiri (honai perempuan), walaupun masing-masing dari mereka yang sudah berkeluarga juga mempunyai rumah sendiri-sendiri.
Anak-anak kecil di sini masih banyak yang ingusan dan perutnya buncit, gak tau apakah itu busung lapar atau bukan. Rata-rata, jika belum pernah ke sana, kita akan sulit untuk membedakan anak laki-laki dan perempuan, karena perawakan mereka hampir sama. Yang paling menonjol, adalah jika anak perempuan yang agak dewasa biasanya dadanya bagian dadanya menonjol dan agak besar daripada laki-laki. Tetapi, untyk anak kecil agak lebih mudah, karena masih banyak yang tidak berpakaian atau hanya sekedar memakai baju (tanpa celana).
Semacam syukuran di Jawa, di sini yang dilakukan adalah bakar batu, baik untuk hajatan semacam natal, tahun baru, perpisahan, dan lainnya. Kemeriahan bakar batu tergantung dari yang punya hajat. Jika dia kaya, pastinya akan meriah, karena akan ada babi yang dimasak, dan bisa lebih dari 1. Begitu juga untuk perkawinan, jika kaya, maka mereka akan memberikan maskawin salah satunya berupa babi dengan jumlah yang banyak. Untuk satu ekor babi saja, di sini harganya 30-50 juta. Kalikan saja, jika orang kaya memberikan maskawin rata-rata 10 ekor babi, belum lagi maskawin dalam bentuk lainnya.
Baca Juga Yang Ini, Seru Loo!!
Papua
- Hidup Berdampingan, Berdamai Dengan OPM
- Masyarakat Papua, Belum Begitu Membutuhkan Uang
- Di Timur Matahari, Wamena Yang Sebenarnya
- Kurullu, The Beauty of Wamena
- Ambulance Yang Tersandera
- Kemuliaan Seorang Bidan Yang Terganjal Oleh Aturan
- Singgah ke Kampung RKI (Rumah Kayu Indonesia)
- Dana Otsus dan Permasalahan Papua
- IMENO
- Ipere
- Kognitif Orang Papua
- Sisi Lain Wamena
- Papua.. Buat Yang Belum Pernah Kesana
- Yogosem
Sosial
- Oh.. Abdi Bangsaku, Kasihanilah Muridmu.. ‘Cerita Kehidupan di Borneo Barat’
- UGM VS UNY Kuat-Kuatan Berdiam Diri Terhadap Kemacetan Di Simpang Selokan
- Berkaca Pada JBR Kemarin, Mari Kita Tertibkan Konvoi Motor di Jogja ke Depan
- Masyarakat Papua, Belum Begitu Membutuhkan Uang
- Di Timur Matahari, Wamena Yang Sebenarnya
- Kurullu, The Beauty of Wamena
- Ambulance Yang Tersandera
- Kemuliaan Seorang Bidan Yang Terganjal Oleh Aturan
- BSM (Bantuan Siswa Miskin)
- Singgah ke Kampung RKI (Rumah Kayu Indonesia)
- PULANG
- Sepowerfull Apakah KPS (Kartu Perlindungan Sosial) itu ?
- Pantai teddy's
- Ipere
- Kognitif Orang Papua
- Sisi Lain Wamena
- Yogosem
- Sejarah Agama-Agama
- Jogja International Heritage Walk (JIHW) part 2
- Jogja International Heritage Walk (JIHW) part 1
- “Mata Air Yang Hilang”
- Mahasiswa Relawan Bencana
- Nikahan Mas Dul
- Pendidikan Zaman Sekarang Yang Hanya Berorientasi Praktis Semata
adventure
- Pendakian Gunung Merbabu via Selo di Masa Pandemi
- tips Persiapan Mendaki di Masa Pandemi
- Teknik Navigasi Darat (Bag 5) Menentukan Arah Tanpa Kompas dan Memperkirakan Cuaca
- Teknik Navigasi Darat (Bag 2) Mengenal Peta
- Teknik Navigasi Darat (Bag 4) Teknik Peta dan Kompas
- Teknis Navigasi Darat (Bag 3) Mengenal Kompas
- Teknik Navigasi Darat
- Menikmati Suasana Pendakian Gunung Lawu Via Candi Cetho
- Pendakian Gunung Kembang, Belajar Pentingnya Pendakian Edukatif
- Hidup Berdampingan, Berdamai Dengan OPM
- Pendakian Gunung Argopuro Via Baderan-Bremi
- “Ekspedisi 100 Hari di Puncak Gunung Merbabu” ngobrol-ngobrol langsung dengan mereka
- Refleksi 2016, Sudut Pandang Seorang Petualang
- Wisata ke Majalengka
- Saumlaki, Maluku Tenggara Barat
- Puncak Becici
- Wisata ke Belitung
- Jalan-Jalan ke Tanjung Puting
- Masyarakat Papua, Belum Begitu Membutuhkan Uang
- Kurullu, The Beauty of Wamena
- Singgah ke Kampung RKI (Rumah Kayu Indonesia)
- Trip Rinjani (part2)
- Krakatau
- Situs Budaya “Watu Dhukun” (Batu Purbakala)
- Desa Ranggu, Kecamatan Kuwus, Manggarai Barat
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan pembaca berkomentar dengan santun untuk memberikan saran dan masukan kepada kami, terimakasih.