Padat karya merupakan program yang sudah dijalankan sejak beberapa tahun yang lalu. Di negara berkembang, skema cash for work banyak dijalankan dalam jangka pendek sebagai instrumen jaring pengaman sosial untuk meningkatkan pendapatan masyarakat pasca peristiwa darurat seperti bencana atau konflik yang terjadi di negaranya. Di Indonesia, konsep padat karya sudah dijalankan cukup lama. Setiap era menjalankannya dengan ciri khas yang berbeda-beda. Beberapa program diantaranya seperti program IDT pada masa Suharto, JPS di masa Habibie, serta PNPM di masa SBY.
Dengan berbagai keberhasilan di era sebelumnya, pada tahun 2018 Presiden Jokowi kembali mencanangkan program yang sama. Kebijakan padat karya tersebut tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin yang terdiri dari empat kriteria sasaran utama. Berbagai kementerian terkait turut dilibatkan termasuk pemerintah daerah di setiap wilayah demi mendorong program-program yang bersifat padat karya, sehingga dapat mengangkat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Kementerian Desa merupakan salah satu otoritas yang diberi tugas oleh presiden untuk menjalankan program padat karya tunai. Melalui anggaran negara yang bersumber dari Dana Desa, setiap desa diwajibkan mengalokasikan minimal 30 persen anggaran Dana Desa untuk program padat karya tunai yang sudah dimulai sejak tahun 2018 silam. Belakangan, program tersebut dikenal dengan sebutan Padat Karya Tunai Desa atau yang kerap disingkat dengan istilah PKTD. Meskipun pada awal pelaksanaan hanya difokuskan pada 1.000 desa percontohan, Kemendesa bergerak cepat dengan mewajibkan semua desa untuk menjalankan program padat karya.
Di masa pandemi ini, padat karya merupakan salah satu jaring pengaman sosial yang cukup efektif untuk menambah pendapatan masyarakat miskin, sehingga perekonomian masyarakat bawah tidak semakin terpuruk. Tidak hanya Kemendesa, beberapa kementerian lain turut dilibatkan agar dapat menyerap tenaga kerja secara maksimal. Lalu seperti apa implementasi padat karya selama dua tahun ini? Apakah program tersebut berjalan maskimal, apakah berhasil meningkatkan masyarakat miskin, apakah menyasar target secara tepat dan sesuai dengan harapan awal, atau malah sebaliknya?
Kamu penasaran? Simak aja isi lengkapnya di dalam buku ini. Berbagai cerita pegalaman dari para pelaku padat karya yang amat ciamik untuk dilewatkan. Sebuah penelitian saya pribadi selama beberapa bulan secara mendalam dengan sekitar 25 aktor yang terlibat langsung di dalamnya.
Slamat membaca…😃
- Tips Naik Pesawat di Masa Pandemi
- Wisuda di Masa Pandemi (unfogottable moment), Sebuah Wisuda yang Gak Disengaja
- Teknis Navigasi Darat (Bag 3) Mengenal Kompas
- Teknik Navigasi Darat
- Menikmati Suasana Pendakian Gunung Lawu Via Candi Cetho
- Pendakian Gunung Kembang, Belajar Pentingnya Pendakian Edukatif
- Tuhan dalam Secangkir Kopi 'sebuah resensi'
- Pendakian Gunung Argopuro Via Baderan-Bremi
- Resensi Buku: Literatur Keislaman Generasi Millenial; Transmisi, Apropriasi, dan Kontestasi
- Mardigu W.P. "Jangan Pernah Berkata Saya Tidak Pernah Memperingatkan Anda"
- UGM VS UNY Kuat-Kuatan Berdiam Diri Terhadap Kemacetan Di Simpang Selokan
- Jilbab, Pakaian Wanita Muslimah, sebuah resensi buku M.Quraish Shihab
- “Ekspedisi 100 Hari di Puncak Gunung Merbabu” ngobrol-ngobrol langsung dengan mereka
- Refleksi 2016, Sudut Pandang Seorang Petualang
- Masjid Tua Palopo
- Cahaya Dari Timur - Beta Maluku
- Berkaca Pada JBR Kemarin, Mari Kita Tertibkan Konvoi Motor di Jogja ke Depan
- BPJS KESEHATAN : JANGAN HANYA POMOSI, PERBAIKI JUGA SISTEM DI DALAMNYA
- Berwisata ke Lahat dan Pagaralam
- Pertama Kali ke Sumatera Selatan
- Ambulance Yang Tersandera
- BSM (Bantuan Siswa Miskin)
- Singgah ke Kampung RKI (Rumah Kayu Indonesia)
- PULANG
- tips Persiapan Mendaki di Masa Pandemi
- Tips Naik Pesawat di Masa Pandemi
- Teknik Navigasi Darat (Bag 5) Menentukan Arah Tanpa Kompas dan Memperkirakan Cuaca
- Teknik Navigasi Darat (Bag 2) Mengenal Peta
- Teknik Navigasi Darat (Bag 4) Teknik Peta dan Kompas
- UGM VS UNY Kuat-Kuatan Berdiam Diri Terhadap Kemacetan Di Simpang Selokan
- “Ekspedisi 100 Hari di Puncak Gunung Merbabu” ngobrol-ngobrol langsung dengan mereka
- Saumlaki, Maluku Tenggara Barat
- Wisata ke Ambon
- Cahaya Dari Timur - Beta Maluku
- Berkaca Pada JBR Kemarin, Mari Kita Tertibkan Konvoi Motor di Jogja ke Depan
- BPJS KESEHATAN : JANGAN HANYA POMOSI, PERBAIKI JUGA SISTEM DI DALAMNYA
- Pertama Kali ke Sumatera Selatan
- Masyarakat Papua, Belum Begitu Membutuhkan Uang
- Di Timur Matahari, Wamena Yang Sebenarnya
- Ambulance Yang Tersandera
- BSM (Bantuan Siswa Miskin)
- Singgah ke Kampung RKI (Rumah Kayu Indonesia)
- PULANG
- Trip Rinjani (part2)
- Sepowerfull Apakah KPS (Kartu Perlindungan Sosial) itu ?
- Krakatau
- Angkringan Pak Panut
- Situs Budaya “Watu Dhukun” (Batu Purbakala)
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan pembaca berkomentar dengan santun untuk memberikan saran dan masukan kepada kami, terimakasih.