Saumlaki, Maluku Tenggara Barat - Merupakan ibukota dari Kecamatan Tanimbar Selatan
(Tansel) sekaligus ibukota dari Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB),yang
memisahkan diri dari Kabupaten Maluku Tenggara di tahun 2002 lalu. Di sini,
lebih terkenal dengan daerahnya (kelurahan) Saumlaki, yang terletak di Pulau
Yamdena, pulau kecil dari kepulauan Tanimbar di sebelah tenggara Ambon.
Pulaunya cukup kecil, dan di sebelahnya lagi sudah negara Australi, terpisah
oleh laut Arafura. Tak heran, ada beberapa turis Australi yang berlibur ke
daerah ini baik melalui pesawat maupun menggunakan kapal.
Bandara Baru Mathilda Batlayeri |
Setahu saya, daerah yang lumayan ramai di MTB ini
adalah di Desa Larat, di Pulau Larat, sebelah utara Pulau Yamdena, dan Saumlaki
ini sendiri. Untuk perekonomian warga, banyak yang bekerja sebagai nelayan.
Selain itu, beberapa sebagai pedagang, walaupn banyak juga pedagang yang
berasal daerah lain seperti Buton, Makasar, dan juga Jawa khususnya orang Jawa
Timuran. Tapi yang cukup banyak adalah orang Tionghoa, yang sudah sejak dulu
bermukim di sini.
Penampakan Kota Saumlaki dari dermaga |
Terdapat 2 pasar di sini, yaitu pasar lama, yang
terletak di pusat kota, dan juga pasar omele atau pasar baru yang terletak di
Sifnana. Menurut berita, tahun 2012 lalu sebenarnya pasar lama akan dipindahkan
ke pasar baru. Walaupun cukup luas tempatnya, sampai sekarang pasar baru masih
saja sepi, karena warga tidak setuju dengan adanya pemindahan pasar tersebut.
Selain itu, ada juga Mal satu satunya di sini, yaitu SATOS (Saumlaki Town
Square). Namun jangan dibayangkan atau disamakan dengan mal yang ada di kota
kota, pastinya sangat berbeda.
SATOS (Saumlaki Town Square) |
Untuk bank, yang saya lihat selama di sini hanyalah
BRI, BNI, Danamon, dan bank Lokal sini. Dan untuk sinyal, yang jelas terdapat
sinyal telkomsel dan indosat, karena dua operator tersebut ada sinyalnya di hp
saya. Sedngkan penginapan ada beberapa, mulai dari harga 150 ribu sampai yang
500 ribu. Jalan di kota ini searah, jadi kalau kendaraan mau putar balik,
biasanya akan melewati gang di luar jalan utama.
Jika kalian
mencari tempat wisata, ada beberapa tempat yang bisa kita liat. Kita bisa
menikmati indahnya kota Saumlaki dari dermaga di sore hari, kita juga bisa
mengunjungi Gereja Hati Kudus Yesus di Olilit Barat yang cukup besar. Selain
itu, Ada juga
Monumen Kristus Raja yang terletak di atas bukit dengan patung besar yang
menjadi tempat ziarah utama pemeluk Katholik di Yamdena. Monumen ini diresmikan
pada tahun 2004 dan diberkati oleh Duta Vatikan untuk Indonesia Mgr. Ranjit
Patabendigde. Monumen ini sebagai wujud Penghargaan dan Penghormatan kepada
Kristus Raja Alam Semesta yang biasanya dirayakan pada Bulan Nopember setiap
tahun oleh umat katolik. Monumen ini dapat dilihat keindahannya secara jelas
oleh pengunjung apabila berkunjung menggunakan kapal laut saat akan memasuki kota
Saumlaki.
Monumen Kristus Raja |
Sebenarnya masih banyak lagi
wisata lainnya, seperti pemandian air bomaki, monumen pendaratan missionaris di
Sifnana, pantai man, pantai pertamina,pantai Matakus, dan Pantai Weluan di
seputaran Saumlaki. Namun, saya belum berkesempatan untuk mengunjunginya.
Mungkin, lain kali akan mengunjungi beberapa daerah tersebut, jika ada
kesempatan untuk mengunjungi tempat ini lagi. Selamat menikmati.
Baca Juga Yang Ini, Seru Loo!!
Artikel
- Padat Karya Tunai Desa
- tips Persiapan Mendaki di Masa Pandemi
- Tips Naik Pesawat di Masa Pandemi
- Teknik Navigasi Darat (Bag 5) Menentukan Arah Tanpa Kompas dan Memperkirakan Cuaca
- Teknik Navigasi Darat (Bag 2) Mengenal Peta
- Teknik Navigasi Darat (Bag 4) Teknik Peta dan Kompas
- UGM VS UNY Kuat-Kuatan Berdiam Diri Terhadap Kemacetan Di Simpang Selokan
- “Ekspedisi 100 Hari di Puncak Gunung Merbabu” ngobrol-ngobrol langsung dengan mereka
- Wisata ke Ambon
- Cahaya Dari Timur - Beta Maluku
- Berkaca Pada JBR Kemarin, Mari Kita Tertibkan Konvoi Motor di Jogja ke Depan
- BPJS KESEHATAN : JANGAN HANYA POMOSI, PERBAIKI JUGA SISTEM DI DALAMNYA
- Pertama Kali ke Sumatera Selatan
- Masyarakat Papua, Belum Begitu Membutuhkan Uang
- Di Timur Matahari, Wamena Yang Sebenarnya
- Ambulance Yang Tersandera
- BSM (Bantuan Siswa Miskin)
- Singgah ke Kampung RKI (Rumah Kayu Indonesia)
- PULANG
- Trip Rinjani (part2)
- Sepowerfull Apakah KPS (Kartu Perlindungan Sosial) itu ?
- Krakatau
- Angkringan Pak Panut
- Situs Budaya “Watu Dhukun” (Batu Purbakala)
adventure
- Pendakian Gunung Merbabu via Selo di Masa Pandemi
- tips Persiapan Mendaki di Masa Pandemi
- Teknik Navigasi Darat (Bag 5) Menentukan Arah Tanpa Kompas dan Memperkirakan Cuaca
- Teknik Navigasi Darat (Bag 2) Mengenal Peta
- Teknik Navigasi Darat (Bag 4) Teknik Peta dan Kompas
- Teknis Navigasi Darat (Bag 3) Mengenal Kompas
- Teknik Navigasi Darat
- Menikmati Suasana Pendakian Gunung Lawu Via Candi Cetho
- Pendakian Gunung Kembang, Belajar Pentingnya Pendakian Edukatif
- Hidup Berdampingan, Berdamai Dengan OPM
- Pendakian Gunung Argopuro Via Baderan-Bremi
- “Ekspedisi 100 Hari di Puncak Gunung Merbabu” ngobrol-ngobrol langsung dengan mereka
- Refleksi 2016, Sudut Pandang Seorang Petualang
- Wisata ke Majalengka
- Puncak Becici
- Wisata ke Belitung
- Jalan-Jalan ke Tanjung Puting
- Masyarakat Papua, Belum Begitu Membutuhkan Uang
- Kurullu, The Beauty of Wamena
- Singgah ke Kampung RKI (Rumah Kayu Indonesia)
- Trip Rinjani (part2)
- Krakatau
- Situs Budaya “Watu Dhukun” (Batu Purbakala)
- Desa Ranggu, Kecamatan Kuwus, Manggarai Barat
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan pembaca berkomentar dengan santun untuk memberikan saran dan masukan kepada kami, terimakasih.